Tak Lolos CPNS Guru SLB, Tunanetra Ini Mendirikan Tempat Kursus

Kamis, 29 November 2018 06:48 WIB

Pelajar sekolah dasar berkebutuhan khusus mengikuti ujian nasional di sekolahnya Sekoloah Luar Biasa Bagian Tuna Netra Surakarta, Jawa Tengah, 15 Mei 2017. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Solo - Widadi dua kali mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS untuk menjadi guru sekolah luar biasa atau SLB. Dua kali ikut tes CPNS, dua kali pula lelaki penyandang disabilitas netra ini gagal. Namun dia tak putus asa atau berpangku tangan.

Baca: Beda Sistem Penilaian untuk Disabilitas dalam Tes CPNS

Lelaki 57 tahun itu bercita-cita menjadi pengajar. Semangat tersebut yang selalu dibawa hingga dia mendirikan Widadi Skill Center atau WSC. "Saya mengadakan kegiatan sendiri di SLB Yayasan Karya Amanah Bangsa (YKAB) Solo, mengajar baca tulis Al Quran menggunakan huruf braille," kata Widadi kepada Tempo, Rabu 28 Oktober 2018.

Widadi Skill Center atau WSC adalah lembaga pendidikan bagi tunanetra yang bertempat di rumahnya di Jalan Kana II Nomor 10b RT 1 RW 6, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Sejak 2008, WSC meluluskan sekitar 90 siswa dengan beragam keahlian, mulai dari teknik pijat, baca tulis Al Quran braille, sampai keahlian mengoperasikan perangkat teknologi, seperti ponsel dan komputer.

Widadi, 57 tahun, tunanetra pendiri sekaligus pengajar di Widadi Skill Center (WSC) Surakarta, berpose di depan komputer yang biasa dia gunakan untuk mengajar. DINDA LEO LISTY / SOLO

Hingga kini Widadi Skill Center belum menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah atau swasta. "Kursus di sini gratis. Biaya menghidupi sekolah ini dari penghasilan saya menjadi juru pijat. Jadi selain buat makan sekeluarga, penghasilan saya sisihkan buat membantu teman-teman sesama difabel netra," kata Widadi.

Widadi kehilangan kemampuan penglihatan sejak berumur tiga tahun. "Awalnya saya hanya sakit panas. Karena suhu tubuh terlalu tinggi, saraf mata yang kena, langsung total tidak bisa melihat. Orang zaman dulu menyebutnya penyakit raceken," kata Widadi.

Advertising
Advertising

Rumah Widadi di Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. Selain untuk tempat tinggal keluarganya, di rumah ini Widadi memijat, mengajar di Widadi Skill Center (WSC) dan berorganisasi di Ikatan Tunanetra Islam Indonesia (ITMI) Solo. DINDA LEO LISTY / SOLO

Dia ingin menjadi guru karena terinspirasi dari besarnya jasa para guru SLB yang mendidiknya. Setelah lulus SMP, Widadi melanjutkan pendidikan ke SPG-LB (Sekolah Pendidikan Guru Luar Biasa, setingkat SMA) di Kabupaten Klaten. "Sejak kecil saya bercita-cita jadi guru SLB," kata Widadi yang lulus SPG-LB pada 1984.

Artikel lainnya:
Pendaftaran CPNS 2018 buat Disabilitas, Apa Masalah dan Solusinya

Saat masih bersekolah di SPG-LB hingga setelah lulus, Widadi juga mengikuti kursus pijat kebugaran sampai pijat refleksi telapak kaki. Berkat keahliannya memijat, Widadi sempat menjadi pengajar di Yayasan Kartika Destrarata Jakarta pada 1997 - 1999. "Yayasan Kartika itu yang punya istrinya Pak Hartono, Menteri Dalam Negeri pada masa itu," kata Widadi.

Papan nama jasa pijat di rumah Widadi yang telah berkarat. Widadi kini mengandalkan papan nama di Google Maps yang lebih memudahkan para siswa dan pelanggan pijatnya. DINDA LEO LISTY / SOLO

Setelah menikah, Widadi merintis usaha pijat di rumahnya. "Pada 2008, awalnya ada dua siswa SLB yang ke rumah minta kursus pijat kebugaran. Setelah itu ada lagi beberapa siswa SLB yang minta kursus pijat refleksi. Ada juga yang minta kursus baca tulis Al Quran braille. Sejak itulah saya mulai mendirikan WSC," kata ayah dua anak dan kakek dari dua cucu itu.

Selain membuka praktik pijat dan memberikan kursus pijat gratis, Widadi juga aktif berorganisasi di Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI). Kantor sekrerariat cabang ITMI menumpang di rumah Widadi sejak 2007. "ITMI dulu punya dua komputer, saya pun belajar mengoperasikannya. Sejak 2011 saya mulai mengajar komputer juga. Dimulai dari pengenalan keyboard, MS Word, MS Exel, MS Powerpoint, browsing, membuat akun email dan media sosial," kata Widadi.

Artikel lainnya:
Terapis Tunanetra Go-Massage Tak Suka Disabilitas Dikasihani

Berita terkait

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

7 jam lalu

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.

Baca Selengkapnya

Berikut Acuan Syarat, Nilai dan Batas Usia Masuk STAN

23 jam lalu

Berikut Acuan Syarat, Nilai dan Batas Usia Masuk STAN

PKN STAN membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru pada Rabu, 15 Mei hingga Kamis, 13 Juni 2024, cek persyaratannya.

Baca Selengkapnya

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

1 hari lalu

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

Transformasi ini diwujudkan dalam kebijakan putra daerah yang diprioritaskan menjadi calon guru.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

1 hari lalu

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

Dirjen GTK Nunuk Suryani berharap, semua akan menjadi guru profesional yang sudah tidak lagi pusing memikirkan kesejahteraan dengan fokus pada peningkatan kompetensi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS 2024 Dibuka Juni, Cek Link Daftar dan Formasinya

2 hari lalu

Seleksi CPNS 2024 Dibuka Juni, Cek Link Daftar dan Formasinya

Pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK akan dibuka pada Juni 2024. Cek link daftar dan instansinya

Baca Selengkapnya

Syarat Masuk STIN 2024, Nilai Rapor dan Usianya

3 hari lalu

Syarat Masuk STIN 2024, Nilai Rapor dan Usianya

Pendaftaran seleksi penerimaan taruna/taruni STIN direncanakan dibuka bulan ini, cek persyaratannya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

6 hari lalu

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

Berikut ini deretan negara dengan kinerja PNS paling efektif di dunia, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

9 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

9 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

12 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya