TEMPO.CO, Bandung - Rumah Amal Salman di Bandung memberikan alat bantu prostetik untuk mengganti bagian tubuh yang hilang kepada 25 orang disabilitas di Gedung Serba Guna Masjid Salman ITB, Selasa 12 Desember 2023. Para penerima itu berasal dari kalangan pelajar dan pekerja.
“Penyaluran ini tidak hanya membantu para disabilitas untuk beraktivitas sehari-hari tetapi juga diharapkan mereka mampu berkarya dan berdaya,” Manajer Program Rumah Amal Salman, Abdul Aziz, Selasa, 12 Desember 2023.
Rincian Alat Bantu Prostetik untuk Disabilitas
Rinciannya, sebanyak sepuluh orang disabilitas mendapat kaki palsu lutut multisumbu. Kemudian sepuluh orang disabilitas netra menerima tongkat dan lima lainnya memperoleh kursi roda. Pengadaan alat fisik berupa teknologi prostetik ini masih dibantu oleh Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Karla Bionics, dan Bioteknik. Adapun mitra yang terlibat yaitu YBM Brilian, Golden Medika, dan Sahabat Masjid.
“Kolaborasi ini menghasilkan alat bantu fisik yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas daksa, netra, dan celebral palsy,” kata Abdul.
Kegiatan yang bertema “Rangkul Disabilitas: Disabilitas Berkarya dan Berdaya” itu terinspirasi dari data UNICEF pada 2018 yang menyebutkan sekitar tiga dari sepuluh anak disabilitas usia sekolah tidak pernah mengenyam pendidikan. Sementara menurut data Badan Pusat Statistik 2022, sekitar enam dari sepuluh orang disabilitas usia produktif tidak bekerja atau menganggur.
Kedua permasalahan tersebut menurut Abdul, disebabkan karena keadaan ekonomi dan keterbatasan mobilitas bagi penyandang tuna daksa. Dampaknya sebagian besar disabilitas sulit untuk menjadi produktif. Sementara tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs menginginkan tidak ada satupun kelompok yang boleh tetinggal dalam proses pembangunan.
Alat Bantu untuk Kemudahan Penyandang Disabilitas
Alat bantu yang diperoleh kata Abdul diharapkan menjadi awal kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk berbaur dengan masyarakat, mendapat penghasilan, akses pendidikan, pekerjaan layak, dan dapat menikmati infrastuktur yang ramah.
”Penerima manfaat sebelumnya kami mendapat kabar beliau yang mengalami tuna daksa ternyata bisa bekerja dan sangat produktif,” kata Muhammad Ebrian, Ketua Divisi Program dan Partnership Golden Medika. Selain penyaluran alat disabilitas, serangkaian kegiatan lainnya seperti sosialisasi tentang pengetahuan dan keterampilan serta motivasi hidup.
Pilihan Editor: Hari Disabilitas Internasional: PBB Ajak Rayakan Semangat Kreatif Para Penyandang Disabilitas