Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terapis Tunanetra Go-Massage Tak Suka Disabilitas Dikasihani

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi penyandang disabilitas tunanetra dan tulisan braille. ANTARA
Ilustrasi penyandang disabilitas tunanetra dan tulisan braille. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang terapis tunanetra yang bergabung dalam layanan Go-Massage, Sumadi bersyukur bisa menggunakan keterampilannya dengan bantuan teknologi. Pria asal Jepara, Jawa Tengah ini percaya kalau keterbatasan tidak boleh membatasi ruang gerak dan kemandiriannya.

Baca: Adik Prabowo Miris Pemijat Tunanetra Kerap Dibohongi

Bagi Sumadi, penyandang disabilitas apapun tak seharusnya dikasihani, melainkan diberi kepercayaan agar bisa mandiri. "Terus terang, saya tidak suka melihat teman disabilitas yang ingin dikasihani. Karena sikap mereka yang seperti itu membuat orang jadi ragu," kata Sumadi yang menjadi terapis Go-Massage sejak 2015 ini. "Sebenarnya pekerjaan apapun bisa asalkan ada kemauan."

Melalui Go-Massage, Sumadi rata-rata menangani tiga pelanggan setiap hari. "Walaupun seorang tunanetra, bukan berarti saya tidak bisa melakukan hal yang berarti bagi orang terdekat. Bukan juga berarti saya tidak dapat bersosialisasi dengan banyak orang karena tunanetra bukan akhir dari segalanya," ucap ayah dari dua anak ini.


Pemijat tunanetra di layanan Go-Massage, Sumadi. (Dok. Go-Jek)

Dari jasa pijat, Sumadi mampu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk memiliki rumah di Cileungsi, Jawa Barat, dengan cara kredit. Penghasilannya selama bergabung di Go-Massage setelah dipotong untuk cicilan KPR itu, menurut dia, cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Pencapaian Sumadi saat ini adalah buah dari perjalanan panjang yang dia lewati sejak memutuskan mengadu nasib ke Jakarta pada 1990. Saat itu, Sumadi bertekad mencari rezeki sebagai tukang pijat di Ibu Kota. Sumadi kehilangan penglihatannya sejak berusia 10 tahun lantaran mengalami penurunan kualitas penglihatan atau low vision.

Berbekal semangat dan cita-cita, Sumadi belajar pijat di panti pijat Dinas Sosial DKI Jakarta. "Sejak saat itu saya mulai menekuni pijat memijat,” ujar Sumadi. Selain di Dinas Sosial DKI Jakarta, Sumadi juga belajar memijat dari Panti Sosial Bina Netra.

Pada awalnya jumlah pelanggan masih sedikit. Sebaliknya kebutuhan hidup di Jakarta terus berjalan, bahkan kian meningkat. Keberuntungan sempat menghampiri Sumadi ketika bertemu seorang pelanggan yang mengajaknya bergabung dengan sebuah panti pijat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Tunanetra Sartono Berjalan Tanpa tongkat, Pakai Mata Batin

Sejak itu dia mulai mencari kontrakan di kawasan Pademangan, Jakarta Utara. Pria yang menikah pada tahun 1993 itu kemudian mampu mengembangkan usaha panti pijat secara swadaya. Panti pijat pertama miliknya dibuka di Tebet, Jakarta Selatan.

Panti pijat sekaligus kediaman Sumadi dan keluarganya itu kerap dikunjungi pelanggan setia. "Karena saya tinggal di kontrakan di dalam gang sempit, beberapa pelanggan lebih nyaman bila dipijat di rumah mereka," ucap Sumadi.

Sumadi berharap masyarakat bisa mengubah persepsi terhadap disabilitas. Dia ingin batasan antara disabilitas dan non-disabilitas dikikis menjadi kepercayaan, bukan keraguan. "Saya paham, belum semua bisa melihat kami sebagai orang yang mampu. Kami memang minoritas, tapi kami ada," ucap dia. "Semoga rasa kasihan itu tidak membatasi rezeki kami. Kalau ragu, silakan dicoba karena saya juga melewati banyak pelatihan."

Senada dengan Sumadi, ada Heru Widyanto, 39 tahun, yang juga terapis tunanetra di layanan Go-Massage sejak 2015. Dia bersyukur penghasilannya bisa digunakan untuk membayar kuliah anaknya yang baru saja lulus program D3.

"Alhamdulillah bisa menguliahkan anak. Dulu, jangankan buat kuliah, enggak bisa ke mana-mana. Sekarang bisa ajak jalan-jalan istri sama anak-anak ke mal," kata Heru diiringi tawa. Isteri Heru, Nanik mengatakan penghasilan suaminya saat ini lebih tinggi dibandingkan ketika hanya membuka jasa pijat di rumah.

Artikel lainnya:
Atlet Tunanetra Berlaga di Cabang Atletik Lompat Jauh, Caranya...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

1 jam lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

1 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

5 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

25 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

37 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

38 hari lalu

Rumah produksi Al Quran Brailler di Kota Tangerang Selatan sudah membuat Al Quran untuk penyandang tunanetra di Indonesia sejak 2012. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.