DiveAble Buktikan Difabel Juga Bisa Melakukan Olahraga Ekstrem

Selasa, 10 September 2019 06:16 WIB

ilustrasi menyelam dengan arloji (pixabay.com)

TEMPO.CO, Lombok - Difabel juga bisa melakukan olahraga ekstrem. Sabar Gorky misalnya, membuktikan seorang tunadaksa bisa memanjat tebing dan naik gunung. Begitu pula sejumlah komunitas difabel yang mengakomodasi kesetaraan melalui aktivitas berisiko tinggi.

Kelompok DiveAble mengajak sejumlah penyandang disabilitas untuk menyelam. Sebanyak sepuluh difabel menyelam di kawasan perairan Kecinan Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Mereka melakukan pengibaran bendera merah putih di dasar laut dengan kedalaman sekitar tujuh meter untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.

"Luar biasa. Saya bangga dan terharu bisa melakukannya," kata Niar Kartika, 38 tahun, kepada Tempo pada Sabtu sore, 24 Agustus 2019. Niar Kartika adalah difabel yang terkena polio pada kaki kirinya sejak usia 1 tahun.

Penyelaman ini merupakan pengalaman pertama baginya. Niar begitu menikmati saat berada di laut sekitar 1 jam. Bersama Niar, ada pula Rifki, Abdul Rosyid, Wisnu Pradipta, Mukti Hadi, I Wayan Agus Swartama, Fahan Sodik, Hamzah, Suryani, dan Dadang. "Lumayan lama sampai kedinginan," ujar Rifki yang salah satu kakinya diamputasi akibat bencana gempa bumi di Lombok pada tahun lalu.

Niar Kartika mengaku melihat indahnya alam bawah laut termasuk melihat seekor penyu. Selama ini, dia hanya berwisata bersama komunitasnya di daratan seperti Gili Trawangan, Kuta Mandalika, dan Selong Belanak.

Selama menyelam, sepuluh difabel ini didampingi oleh 13 penyelam profesional. Ada master dive profesional Avandy Djunaidi, Audita Harsono, Jimmy Lengkong, Sander, Giny, Jeje, Riyan Heri, James, Viola, Magic, Rafi, Alfred, dan Kris. "Para relawan master dive yang melakukan koaborasi ini datang dari Surabaya, Bali, dan Lombok," ujar Ziadah Ziad, juru bicara kegiatan DiveAble Sleman.

Ziadah Ziad yang juga Kordiantor Regional Komunitas Duta Damai NTB mengatakan, setiap orang memiliki hak berwisata yang sama. Sebab itu, tempat wisata juga harus bisa dinikmati oleh siapapun, tidak terkecuali difabel.

"DiveAble ingin mengkampanyekan kesetaraan berwisata khususnya di bawah air," katanya. Kendati terbilang ekstrem, menurut dia, kegiatan menyelam tetap dipilih karena olahraga ini tetap bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk difabel.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

4 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

6 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

23 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.

Baca Selengkapnya

Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

30 Januari 2024

Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?

Baca Selengkapnya

Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

29 Januari 2024

Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

Para difabel memiliki hak suara untuk memilih di Pemilu 2024. Ini prosedur dan cara dari KPU untuk disabilitas saat pencoblosan surat suara di TPS.

Baca Selengkapnya

Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

23 Januari 2024

Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

Seorang penyandang difabel yang juga penjual kue basah di Kota Bogor maju sebagai caleg dengan harapan dapat membantu kaumnya bila terpilih.

Baca Selengkapnya

Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

19 Januari 2024

Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

Temuan lainnya, tingkat kesadaran dan pemahaman difabel akan hak politik cukup tinggi.

Baca Selengkapnya