Mesin Ketik Perkins, Alat Pembuat Huruf Braille

Selasa, 8 Januari 2019 10:00 WIB

Perkins Braille.

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu untuk membuat huruf Braille adalah mesin ketik merek Perkins. Mesin ketik ini dipakai penyandang disabilitas netra sejak 1961 untuk menulis.

Baca: Sejarah Huruf Braille, Misi Penyelamatan Kurir Napoleon Bonaparte

"Sebelum ada pembaca layar pada komputer, tunanetra menggunakan Perkins untuk menulis surat, label, hingga buku," ujar Tri Winarsih, Kepala Bagian Umum Yayasan Mitra Netra kepada Tempo, Kamis 4 Januari 2019.

Sebagai penyintas yang sering mengurus keperluan surat menyurat penyandang disabilitas netra, Tri terbiasa menggunakan Perkins. Menurut dia, mesin ketik ini terkenal pada zamannya karena memiliki performa kerja yang sangat baik. "Titik titik timbulnya jelas dan kuat. Tuas pengetiknya juga ringan," ujar Tri.

Mesin ketik Perkins memiliki berat 4,8 kilogram, dengan tinggi 10 sentimeter, lebar 15 sentimeter, dan panjang 20 sentimeter. Layaknya mesin ketik biasa, Perkins terdiri dari beberapa fitur. Ada penjepit kertas, perata kiri dan kanan, serta beberapa tombol fungsional. Bila mesin ketik biasa menggunakan penghapus tinta, maka Perkins menggunakan bulatan perata titik timbul untuk menghapus huruf Braille yang salah.

Advertising
Advertising

Tombol fungsional pada Perkins terdiri dari pengetik berjumlah 6 buah. Tombol pengetik itu mewakili setiap nomor yang digunakan dalam formasi Braille. Bagian kiri tombol mewakili angka 1, 2, 3, dan bagian kanan mewakili angka 4, 5, dan 6. Alat ini juga memiliki tombol spasi di tengah, juga tombol pengembali spasi maupun perpindahan ke bawah.

Perkins Braille.

"Kami biasa menggunakan Perkins ketika masih di sekolah luar biasa tingkat dasar. Di sana kami memakai Perkins untuk mengerjakan tugas," ujar Fahri Rosa, tunanetra lulusan Sastra Jerman Universitas Indonesia. Menurut dia, Perkins sangat berguna bagi tunanetra untuk menulis atau melabeli benda tertentu. Terutama penulisan untuk keperluan penandaan atau butuh perabaan cepat.

"Saya biasa menggunakan Braille untuk menandai obat atau bumbu dapur," ujar tunanetra lainnya, Juwita Maulida. Lulusan Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, ini juga terbiasa menggunakan label Braille untuk memberi tanda pada koleksi bukunya yang berjumlah ratusan.

Sebelum ada pembaca layar, tunanetra yang menempuh pendidikan tinggi selalu membawa Perkins kemana pun, layaknya pengguna laptop saat ini. Tri mengatakan mesin ketik Perkins yang lawas lebih berat dari yang sekarang. "Dulu, beratnya bisa sampai 7 kilogram," ujar Tri.

Baca juga: Segala Sesuatu Tentang Huruf Braille Ada Dasar Hukumnya

Saat ini Perkins lebih banyak digunakan di sekolah luar biasa dan sekolah inklusi. Pada beberapa negara, mesin ketik Perkins masih digunakan secara intensif untuk menunjang informasi berformat Braille. Alat ini menjadi salah satu alat yang direkomendasikan oleh World Blind Union atau WBU sebagai alat penunjang aksesibilitas, terutama untuk tunanetra yang belum bisa menggunakan teknologi pembaca layar.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

18 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

4 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

11 hari lalu

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

Berkendara sambil membawa beban berat memiliki risiko dan potensi bahaya. Apa saja yang harus disiapkan dan diantisipasi?

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

25 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

38 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

39 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

53 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

54 hari lalu

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya