Laetitia Choir, Kelompok Paduan Suara Penyandang Disabilitas

Selasa, 25 Desember 2018 08:06 WIB

Laetitia Choir. Youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Suara merdu mengalun di Gereja Katedral, Jakarta. Di salah satu ruangan, sekelompok pemuda pemudi dengan disabilitas sedang berlatih kidung pujian. Mereka tergabung dalam Laetitia Choir, paduan suara beranggotakan penyandang disabilitas yang dibentuk oleh Lembaga Daya Darma atau LDD, Keuskupan Agung Jakarta sejak 26 tahun lalu.

Salah satu divisi di Lembaga Daya Darma yang bernama Badan Pelayanan Penyandang Disabilitas melakukan pemberdayaan di bidang tarik suara dengan tujuan awal pengembangan diri bagi binaannya. "Kami ingin semua orang merasakan kuasa dan kasih Tuhan melalui suara kami," ujar penanggung jawab paduan suara Laetitia Choir, Ferry J. Situngkir, saat diwawancara, Senin 24 Desember 2018.

Baca juga: Anggapan Keliru Terhadap Penyandang Disabilitas Mental

Salah satu bidang yang diberdayakan adalah dunia tarik suara. Bidang ini dipilih karena berkaitan dengan pelayanan rutin di Gereja Katedral, terutama pendarasan kidung pujian di antara gema Khutbah Minggu. Jumlah anggota Laetitia Choir sekitar 20 sampai 25 orang.

Mereka berlatih lebih keras dari paduan suara pada umumnya. Sebab, anggotanya mayoritas tunanetra yang tidak dapat membaca partitur secara konvensional. "Kami harus menerjemahkan satu bar lirik lagu ke dalam huruf Braille, dan kami tidak bernyanyi berdasarkan partitur, melainkan nada yang direkam dalam otak dan dilafalkan berulang-ulang," ujar Ferry.

Lantaran harus melalui proses yang lebih panjang, Laetitia Choir jarang tampil dadakan. Beberapa lembaga yang ingin melihat penampilan mereka harus menjadwalkan sebulan atau dua bulan sebelum hari tampil. "Satu bar lagu harus dilatih tiga sampai empat kali pertemuan," ujar Ferry.

Advertising
Advertising

Laetitia Choir. Youtube

Seorang anggota Laetitia Choir, Gregorius Budi Prasetyo mengatakan persiapan kian intensif ketika ada jadwal manggung. Pria yang berprofesi sebagai penulis dan bagian sumber daya manusia sebuah perusahaan swasta ini sampai harus bolak-balik dari rumahnya di Ciputat ke Lapangan Banteng, demi performa maksimal. "Biasanya kami berlatih setiap Sabtu pagi. Tapi kalau mau tampil, latihannya lebih dari jam-jam itu," ujar Gregorius.

Paduan suara di bawah asuhan pelatih Donna Sirait ini tetap memiliki pembagian suara berdasarkan empat prinsip jangkauan nada, yakni Sopran, Alto, Baritton, dan Bass. "Terkadang suara-suara itu harus saling bergeser demi menciptakan nada yang lebih harmonis," ujar Ferry.

Beberapa tahun belakangan, Laetitia Choir tak hanya tampil di gereja, melainkan di acara-acara publik. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu non-rohani. Misalnya, pada perayaan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh 3 Desember lalu, Laetitia Choir diminta manggung oleh pengelola pusat perbelanjaan Central Park, Jakarta Barat. "Kami juga pernah diminta menyanyikan lagu-lagu KLA Project, atau mengisi acara pemberkatan pernikahan, pembukaan gedung baru, bahkan perayaan kemerdekaan," ujar Gregorius.

Menurut Ferry dan Gregorius, tantangan terbesar Laetitia Choir ketika harus menyanyikan lagu berbahasa asing atau daerah. Namun tantangan itu bukan penghalang. Tidak jarang, mereka diminta menyanyikan kidung pujian dalam bahasa Batak atau Papua dalam beberapa perayaan keagamaan.

Laetitia Choir juga akan tampil pada perayaan Natal Pemerintah DKI Jakarta yang akan dilaksankan 11 Januari 2019. Joy to The World mulai menggema menyambut kegembiraan Natal, tak terkecuali bagi para penyandang disabilitas anggota Laetitia Choir.

Baca: Sejarah Huruf Braille, Misi Penyelamatan Kurir Napoleon Bonaparte

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

14 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

4 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

6 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

7 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

12 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

12 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

16 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya