Atlet Difabel Fauzan: Keluarlah, Banyak Peluang yang Tak Disangka

Jumat, 16 November 2018 08:33 WIB

Muhammad Fauzan, 32 tahun, atlet sprinter difabel netra asal Kabupaten Klaten berhasil menyabet medali perak dan perunggu di Peparprov III/2018 Jawa Tengah yang diselenggarakan di Kota Surakarta pada 13 - 16 November. Dinda Leo Listy / SURAKARTA

TEMPO.CO, Solo - Butuh waktu cukup lama bagi Muhammad Fauzan, 32 tahun, untuk bangkit lagi menjadi sosok yang mandiri setelah menderita low vision yang akhirnya merenggut kemampuan indera penglihatannya. Fauzan adalah atlet tunanetra berprestasi dari Kabupaten Klaten yang menyabet medali perak dan perunggu di nomor lari 200 meter dan 100 meter di Pekan Paralimpik Provinsi atau Peparprov III/2018 Jawa Tengah yang diselenggarakan di Kota Solo pada 13 - 16 November 2018.

Baca: Kisah Miswan, Penjahit Difabel yang Jadi Atlet Renang Nasional

"Saya mulai tidak bisa melihat sejak kelas 6 SD (sekitar tahun 1997-1998). Dan saya baru ikut kursus di Panti Sosial Bina Netra di Kota Solo pada 2012, saat usia saya sudah 26 tahun," kata Fauzan saat ditemui Tempo di sela istirahat seusai meraih medali perunggu dalam pertandingan nomor lari 100 meter kelas T11 di Stadion Sriwedari Solo pada Kamis, 15 November 2018.

Satu pagi saat bangun tidur menjelang ujian kelulusan sekolah dasar, Fauzan mengatakan, kedua matanya tiba-tiba tidak bisa melihat. "Jadi tidak bertahap dari rabun atau buram dulu, tapi langsung blank. Kata dokter, saya kena low vision karena ada saraf yang lemah. Pernah dioperasi sekali tapi tetap tidak dapat menolong," kata Fauzan mengenangkan masa kecilnya.

Putus asa karena tunanetra, Fauzan pun mengurung diri di rumah meski ujian nasional sudah kian dekat. Walhasil, anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga perajin batu-bata itu tidak lulus SD. "Sebenarnya paman saya sempat menawarkan solusi untuk lanjut ke SMP. Tapi saya takut, terlalu lama mempertimbangkan, sampai akhirnya batal," kata warga Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Klaten, itu.

Muhammad Fauzan, atlet sprinter tunanetra saat istirahat di tribun Stadion Sriwedari sebelum bertanding di Peparprov III/2018 Jawa Tengah. Dinda Leo Listy / SURAKARTA

Sejak itu, Fauzan menghabiskan hari-harinya dengan bekerja membantu kedua orang tuanya mencetak batu-bata dari tanah liat. Setelah bertahun-tahun mengurung diri, Fauzan akhirnya mendaftar kursus di PSBN dan belajar di sana selama 2 tahun.

Selain menimba ilmu pijat, di PSBN mental Fauzan juga digembleng agar menjadi sosok yang optimistis, mandiri, tangguh, serta tidak menyerah pada keterbatasan fisiknya. Di PSBN pula Fauzan menemukan semangat untuk bangkit setelah berkenalan dengan banyak teman sesama difabel netra.

Advertising
Advertising

Artikel lainnya:
Atlet Asian Para Games 2018, Laura Aurelia: Jangan Remehkan Jatuh

Setelah lulus dari PSBN, Fauzan mulai membuka usaha pijat di rumahnya. Meski tidak menentukan tarif dari jasa layanan pijat kebugarannya, Fauzan mengaku mendapat penghasilan yang cukup untuk menafkahi istri dan satu anaknya.

"Pesan saya kepada teman-teman difabel netra, jangan menutup diri. Keluarlah, cari teman sebanyak mungkin. Insya Allah akan menemukan banyak peluang yang tak disangka-sangka," kata Fauzan yang kini menjadi atlet karena ajakan temannya sesama difabel netra yang lebih dulu berkecimpung di dunia olahraga.

Selain menjanjikan penghidupan yang lebih layak, menjadi atlet paralimpik juga membuka ruang bagi Fauzan untuk memaksimalkan potensi diri guna menjadi sosok yang berprestasi dan membanggakan bagi orang lain. "Selama tubuh saya masih kuat, saya akan terus berlatih agar bisa bertanding ke ajang internasional," kata Fauzan.

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

9 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

3 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

5 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

8 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

26 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya