Cegah Tuli, Hitung Kekuatan Bunyi yang Masuk ke Telinga

Jumat, 3 Agustus 2018 15:25 WIB

Ilustrasi mengusap telinga. Lovemerubme.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam jenis dan frekuensi spektrum bunyi di sekitar kita, dan setiap bunyi dapat diukur tingkat kekuatannya. Dengan mengetahui kekuatan bunnyi, maka seseorang dapat menjaga kesehatan telinganya.

Baca juga:
3 Tanda Anak Mengalami Gangguan Pendengaran
Implan Koklea Bantu Penyandang Disabilitas Pendengaran

"Spektrum bunyi memiliki banyak komponen. Ada yang berdasarkan frekuensi maupun kekuatannya. Jadi yang kita dengar sehari-hari bukan bunyi tunggal," ujar dokter spesialis bedah telinga hidung tenggorokan, kepala leher dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Harim Priyono di acara peluncuran Keluarga Implan Kokhlea Indonesia atau KIKI di Kebun Raya Bogor, Minggu 29 Juli 2018.

Menurut Harim, pengelompokkan bunyi berdasarkan frekuensi dibagi menjadi tiga. Frekuensi tinggi ditangkap saluran rumah siput atau skala di bagian penampang –paling luar, bernama timpani. Kemudian bunyi dengan frekuensi menengah ditangkap saluran tengah rumah siput bernama skala media.

Adapun frekuensi paling rendah ditangkap saluran rumah siput paling dalam bernama skala vestibuli. "Bila dicontohkan dalam keadaan sehari-hari, bunyi frekuensi tinggi adalah treble, sedangkan yang paling rendah adalah bass," ujar Harim.

Advertising
Advertising

Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com

Senada dengan Harim, ahli audio vestibuli yang juga dokter spesialis THT di Rumah Sakit Premiere Bintaro, Siti Faisa mengatakan setiap spektrum bunyi dapat diukur bukan hanya dari frekuensinya melainkan pula kekuatannya. "Berdasarkan teori dan kesepakatan dokter medis telinga seluruh dunia, dalam sehari seseorang maksimal terpapar bunyi keras, tidak boleh lebih dari 80 desibel dan tidak lebih dari 8 jam," ujar Siti Faisa.

Siti Faisa memberikan detail kekuatan jenis bunyi yang dihasilkan berbagai peralatan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam satuan desibel.

- Suara napas: 10 desibel
- Suara berisik jarak 1,5 meter: 20 desibel
- Hujan: 50 desibel
- Percakapan normal: 60 desibel
- Teriak di telinga: 110 desibel
- Petir: 120 desibel
- Blender atau mixer: 80 – 90 desibel
- Vacum Cleaner: 65 – 85 desibel
- Pengering rambut: 65 – 95 desibel
- Bor listrik: 180 desibel
- Konser musik rock: 140 desibel
- Pistol: 160 – 170 desibel
- Pesawat take off: 140 desibel
- Petasan jarak 1 meter: 160 desibel

Berita terkait

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

29 hari lalu

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

30 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

36 hari lalu

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

41 hari lalu

4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.

Baca Selengkapnya

Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

43 hari lalu

Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

44 hari lalu

Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

49 hari lalu

Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

50 hari lalu

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.

Baca Selengkapnya

Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

29 Februari 2024

Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

Infeksi telinga jika tidak diobati dapat menyebabkan perubahan jaringan, bertransformasi menjadi sel ganas, dan akhirnya menimbulkan benjolan.

Baca Selengkapnya

Bukan Sedang Ada yang Membicarakan, Ini Penyebab Telinga Berdenging

8 Februari 2024

Bukan Sedang Ada yang Membicarakan, Ini Penyebab Telinga Berdenging

Telinga berdenging atau berdengung adalah gejala tinnitus, bukan karena ada orang lain yang sedang membicarakan kita.

Baca Selengkapnya