Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Implan Koklea Bantu Penyandang Disabilitas Pendengaran

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas gangguan pendengaran dapat menggunakan sebuah teknologi yang dapat meningkatkan peran rumah siput. Teknologi yang digunakan adalah pemasangan sel rambut buatan di dalam rumah siput. Sel rambut buatan itu berupa elektroda sepanjang 0,4 – 0,6 milimeter yang dimasukkan ke dalam rongga di rumah siput bernama Skala.

Baca juga:
Apa Itu Implan Koklea dan Bedanya dengan Alat Bantu Dengar

"Elektroda tersebut dapat menggantikan fungsi sel rambut dalam menghantarkan rangsang suara ke otak," ujar Dokter Spesialis Bedah Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala Leher, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Harim Priyono di acara peluncuran komunitas Keluarga Implan Kokhlea Indonesia atau KIKI di Kebun Raya Bogor, Ahad 29 Juli 2018.

Menurut Harim, di sepanjang badan elektroda terdapat 6 sampai 12 penampang logam. Benda tersebut mengantarkan rangsangan listrik ke batang otak, sehingga otak dapat mengubah rangsangan listrik menjadi persepsi suara. "Hasil suaranya cukup baik, ada yang sampai bisa menangkap nada suara dalam lagu, meski tidak dapat menebak siapa penyanyinya," ujar Harim.

Pemasangan implan kokhlea harus melalui operasi pembedahan kepala. Karena itu, proses pemasangan melibatkan dokter spesialis bedah, telingan hidung tenggorokan atau THT, tumbuh kembang anak, jantung, anestesi, bahkan spesialis mata. Pemasangan implan dilakukan lebih dari dua jam. Setelah implan koklea dimasukkan, maka tes suara dapat dilakukan sekitar 6 jam berikutnya.

Implan koklea.

Meski begitu, teknologi ini tidak dapat diterapkan pada gangguan pendengaran yang terjadi di luar rumah siput. Selain itu, teknologi ini hanya bagi mereka yang memiliki ambang dengar di atas 80 desibel atau profound hearing impairment.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Azelia Salsabila, 14 tahun, pemakai implan koklea selama 7 tahun mengatakan, bunyi yang didengarnya jauh lebih jernih dibanding memakai Alat Bantu Dengar atau ABD konvensional. "Saya dapat mendengar suara desir angin, dulu memakai ABD tidak bisa," ujar Azelia di acara tersebut.

Menurut Azelia kekurangan implan koklea adalah terlalu sensitif terhadap suara keras. Misalnya, dia merasa kurang nyaman ketika mendengar suara teriakan atau suara dengan frekuensi tinggi. "Rasanya ribut sekali," ujarnya.

Karena penggunaan implan melibatkan satu unit alat dan salah satu alatnya berada di luar telinga, maka ada beberapa pantangan aktivitas bagi pemakai implan. Menurut Harim, pemakai implan sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang melibatkan paparan guncangan atau getaran pada kepala. "Misalnya olahraga beladiri atau outdoor yang terlalu ekstrem seperti terjun dari ketinggian," ujar Harim. Sedangkan renang tetap dapat dilakukan karena ada implan yang terbuat dari bahan kedap air.

Pemakai implan juga tidak perlu khawatir resiko ikutan setelah pemasangan implan. Sebab, menurut Harim, implan tidak akan mengganggu saraf di organ lain, seperti otak, mata, hidung, atau tenggorokkan. Harga Implan Kokhlea cukup mahal. Satu unit berkisar Rp 150 sampai 350 juta. Jika berdasarkan diagnosa medis, kedua telinga harus memakai alat ini, makaa harg yang harus dibayar juga dua kali lipat. "Meski begitu, operasi pemasangannya dapat ditanggung BPJS," ujar Harim.

Dari data Keluarga Implan Koklea Indonesia atau KIKI, ada sekitar 1.500 pengguna implan di seluruh Indonesia. Namun angka ini tergolong sedikit dari jumlah penduduk Indonesia dengan gangguan pendengaran yang mencapai lebih dari 1 juta jiwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

2 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

2 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

18 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

21 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

21 hari lalu

Sejumlah santri penyandang tuli bisa membaca Alquran dengan bahasa Isyarat. TEMPO/Putri Safira Pitaloka
Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

22 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

31 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

34 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

41 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

49 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?