TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran juru bahasa isyarat atau JBI saat ini sangat dibutuhkan. Kehadiran JBI dalam berbagai konferensi pers atau pemberitaan skala nasional berfungsi sebagai bentuk inklusivitas penyebaran informasi kepada teman-teman berkebutuhan khusus.
Sederhananya, JBI bertugas untuk menerjemahkan bahasa lisan atau penutur ke bahasa isyarat dan sebaliknya. Umumnya, JBI akan menerjemahkan setiap kata atau mencari padanannya agar informasi yang disampaikan dapat diterima oleh teman-teman tunarungu dengan jelas dan kontekstual.
Syarat Menjadi Juru Bahasa Isyarat
Mengutip Tempo, Direktur Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat, Juniati Effendi, mengatakan salah satu syarat menjadi JBI di Indonesia dilihat dari keakraban dan kerajinan JBI dalam berbaur dengan insan-insan tuli lainnya.
Hal tersebut dimaksudkan agar JBI semakin terbiasa dengan ragam bahasa keseharian yang digunakan oleh teman-teman tunarungu sekaligus menjadi sarana dalam mengasah kemampuan penerjemahan antarbahasa. Sebab, tidak hanya dengan gerak tangan, JBI juga dituntut untuk pandai mengekspresikan mimik wajahnya.
Persyaratan tersebut cukup berbeda dengan beberapa negara luar yang mengharuskan JBI untuk mendalami ilmu terkait lebih dahulu di bangku perguruan tinggi dari tiga sampai dengan empat tahun.
Kendati demikian, bukan berarti JBI di Indonesia tidak dibekali pengetahuan yang mumpuni. Juniati menambahkan bahwa sebelum ditugaskan secara resmi, JBI biasanya harus mengikuti kelas khusus terlebih dahulu untuk mengetahui beberapa hal terkait pekerjaannya.
Selain itu, dalam kelas tersebut, JBI juga akan dibekali perihal etika dalam menjalankan tugas. Secara spesifik, beberapa ketentuan menjadi JBI adalah sebagai berikut:
- JBI harus menghormati dan menyesuaikan diri dengan budaya komunikasi serta cara berinteraksi insan tuli.
- JBI harus mengenakan pakaian berwarna hitam polos atau biru gelap saat bertugas.
- JBI tidak memakai perhiasan atau aksesori yang dapat mengalihkan perhatian insan tuli saat menerjemahkan bahasa isyarat Jangan memakai gelang, kalung, atau jam tangan yang berlebihan.
- JBI tidak boleh merebut atau memotong pembicaraan insan tuli.
- JBI dilarang merebut bisnis dan pekerjaan insan tuli.
Itulah beberapa persyaratan apabila Anda berminat menjadi JBI. Sebelum bergabung menjadi JBI, ada baiknya Anda bergabung dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) atau sekolah dan komunitas tunarungu di sekitar Anda untuk mengakrabkan dan membiasakan diri terlebih dahulu.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga: 5 Ketentuan Menjadi Juru Bahasa Isyarat Sampai Detail Urusan Pakaian