Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Prinka Maharani Membangun Merek Prinkadipa dengan Karya Anak Autisme

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Prinka membawa tas dengan gambar karya putranya, Dipa (TEMPO/Mila Novita)
Prinka membawa tas dengan gambar karya putranya, Dipa (TEMPO/Mila Novita)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak penyandang gangguan spektrum autisme (ASD) Dipa Pranada Mandala, 14, menjadi desainer di merek fashion dan aksesori Prinkadipa. Merek ini menjual beragam produk seperti tas, tas belanja, scarf, tumbler, masker, hingga gantungan kartu identitas dengan ciri khas motif hewan dan tumbuhan. 

Prinkadipa merupakan gabungan nama dari ibu dan anak. Prinka Maharani, ibu Dipa, mengatakan bahwa merek ini dibangun sejak tiga tahun lalu ini tanpa sengaja. Awalnya Prinka ingin membuat hadiah yang bermakna untuk ibunya yang berulang tahun. Dia pun memilih membuat kerudung dengan gambar buatan Dipa. Tanpa diduga, banyak teman yang menyukai desain kerudung itu dan akhirnya ikut memesan. 

“Tadinya saya mengira bahwa yang berpikir gambar Dipa itu bagus hanya saya, karena saya ibunya. Tapi ternyata banyak yang mau. Akhirnya dicoba dijual ke teman-teman, lama-lama di-support sama MPATI, Masyarakat Peduli Autisme, untuk isi bazaar akhirnya sampai sekarang jalan,” kata Prinka yang ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dipa mulai menunjukkan minat gambarnya sejak usia empat tahun. Tapi Prinka melihat anaknya mulai lancar mencorat-coret kertas pada usia satu tahun. “Dia suka menggambar gajah atau binatang lain dan alam. Ada gambar daun, sayuran, buah. Entah kenapa dia sukanya gambar gajah, dan sukanya gajah India, gajah Afrika nggak. Kalau melihat di Instagram, gambarnya gajah semua tapi beda-beda,” ujar Prinka. 

Prinka mengumpulkan gambar-gambar itu meski awalnya tak tahu akan dibuat apa. Dia lalu memindainya dan menyimpannya di komputer. Tapi kini karya-karya Dipa sudah banyak dipakai, salah satunya untuk produk cooler bag cold pressed juice Re.juve hasil kolaborasi dengan Luna Maya.

Meski karya mereka makin dikenal, Prinka tak pernah memaksakan Dipa menggambar karena bagi dia, aktivitas ini adalah kebutuhan. Dia juga berani menolak tawaran kerja sama jika diberi tenggat waktu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Prinka, Dipa didiagnosis mengidap ASD sebelum usianya dua tahun. “Sebelum usia satu tahun, perkembangannya bagus, sesuai, dipanggil noleh, bereaksi, connect. Tapi setelah satu tahun kondisinya menurun, dipanggil nggak noleh, terus banyak marah-marahnya.” 

Awalnya dia tak menyangka Dipa mengidap autisme, dikira hanya mengalami speech delay atau keterlambatan bicara. Lalu Prinka membawa Dipa ke dokter anak. Sang dokter langsung curiga bahwa Dipa mengidap autisme karena biasanya begitu anak masuk ke ruangan baru, dia akan langsung melihat ke arah orang yang tidak dikenal. Tapi Dipa langsung melihat barang-barang. “Katanya itu salah satu tandanya, jadi dia melihat orang itu seperti benda,” kata Prinka. 

Setelah itu dia langsung menjalani pemeriksaan ke beberapa dokter dan psikolog, dan semua mengatakan bahwa Dipa mengidap autisme. Sejak itu, Dipa menjalani terapi. “Sampai akhirnya sekarang kami sudah bisa menerima kondisi Dipa seperti itu, dia verbal tapi interaksi masih belum bagus. Secara emosi juga masih naik-turun. Dengan kondisi yang ada itu kita jalani saja.” 

Anak autisme seperti Dipa menunjukkan gejala yang sangat beragam sehingga disebut dengan spektrum. Ada anak yang kelihatan bakat dan minatnya, ada juga yang masih perlu digali. Beruntungnya, kemampuan Dipa terlihat sejak kecil, meski masih dengan bantuan ibunya. Itu memudahkan Prinka membantu mengasah kemampuan Dipa dengan lebih fokus. “Kita sebagai orang tua, membantu sambil mengejar ketertinggalannya, tapi jangan fokus ke yang dia nggak bisa. Sepertinya ini berlaku untuk kita semua, ya. Kita nikmati saja,” kata Prinka.

Baca juga: Beaches Resorts di Karibia, Tempat Liburan Keluarga dengan Anggota Autistik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

10 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

22 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

Kondisi sindrom Down ini umumnya terlihat pada anak-anak dan dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif.


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

5 Desember 2023

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari


Pelecehan Seksual di Bus Transjakarta yang Viral di Medsos, Ini Penuturan Satu Korbannya

4 Desember 2023

Warga menggunakan transportasi umum bus TransJakarta di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 29 September 2023. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana mengubah tarif perjalanan yang besarannya disesuaikan dengan status ekonomi dan KTP domisili penumpang dengan memberlakukan sistem account based ticketing (ABT). Nantinya, tarif untuk warga domisili DKI Jakarta dan non-Jakarta akan berbeda. Seperti diketahui, sampai saat ini tarif Transjakarta belum ada perubahan buat semua konsumen, yakni tetap Rp 3.500. Rencananya, penerapan sistem tiket berbasis profil akun atau ABT bisa digunakan untuk tiga moda transportasi umum di Jakarta, yaitu MRT, LRT, dan Transjakarta. Sistem ini kabarnya sudah mulai diuji coba dan bakal dirilis di Playstore melalui aplikasi JakLingko. Nantinya, penumpang melakukan transaksi perjalanan menggunakan QR Code. TEMPO/Subekti.
Pelecehan Seksual di Bus Transjakarta yang Viral di Medsos, Ini Penuturan Satu Korbannya

PT Transjakarta sudah memasukkan pelaku pelecehan seksual itu dalam status orang dalam pengawasan di lingkungan transportasi publik tersebut.


Mengenal Epilepsi, Perhatikan 7 Gejala yang Ditimbulkan

22 Oktober 2023

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Mengenal Epilepsi, Perhatikan 7 Gejala yang Ditimbulkan

Berikut mengenal beberapa hal seputar penyakit epilepsi. Apa saja gejala yang ditimbulkannya?


Bagaimana Kemungkinan Kaitan Autisme dan Psikosis?

8 Oktober 2023

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Bagaimana Kemungkinan Kaitan Autisme dan Psikosis?

Menurut literatur, hingga 34,8 persen pasien dengan diagnosis gangguan spektrum autisme (ASD) dapat menunjukkan gejala psikosis.