TEMPO.CO, Jakarta - American Academic of Pediatrics Council atau Dewan Akademis Dokter Anak Amerika menyarankan agar anak berkebutuhan khusus tidak menjalani banyak tes kesehatan yang mengguakan bahan kimia. Selain dapat mengaburkan diagnosa terhadap kondisi kesehatan, banyak tes kesehatan yang malah memperparah kondisianak.
Ketua American Academy of Pediatrics Council, dokter Aparna Bole mencontohkan salah satu tes yang tak perlu dilakukan kepada anak berkebutuhan khusus adalah tes urine. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar racun atau metal dan mineral pada anak dengan autisme.
"Tes urine ini sebenarnya tidak perlu dilakukan," ujar Aparna Bole seperti dikutip dari DisabilityScoop, Jumat 11 Juni 2021. Musababnya, dia menjelaskan, tes kandungan racun atau metal dalam air seni tidak relevan dan tidak memberikan gambaran apapun atas kondisi kesehatan anak autistik.
Aparna Bole mematahkan anggapan bahwa anak berkebutuhan khusus, terutama dengan autisme, perlu menjalani tes urine untuk mengetahui alergi dan halangan tumbuh kembang yang berkaitan dengan kandungan logam dan racun dalam minumannya. Analisa urine juga tak boleh diterapkan kepada anak yang keracunan timbal.
Dewan Akademis Pediatris Amerika juga menyarankan pengujian sensitivitas jamur hanya boleh diterapkan kepada anak-anak dengan alergi atau asma. Para dokter spesialis anak ini juga merekomendasikan tak lagi menggunakan pengukuran bahan kimia lingkungan dalam darah atau urine untuk membuat keputusan klinis.
"Setiap hari kita bersentuhan dengan bahan kimia yang ada di makanan, udara, air, tanah, debu, atau produk yang kita gunakan," kata Aparna. "Perlu diketahui, tidak semua kontaminasi itu buruk atau memprihatinkan. Pada akhirnya, praktik regulasi yang lebih kuatlah yang penting untuk meminimalkan paparan terhadap bahan kimia berbahaya."
Perkumpulan dokter anak di Amerika ini juga mengkampanyekan Chosing Wisely yang isinya mempromosikan perawatan kesehatan anak berdasarkan bukti yang diperlukan dan bebas dari duplikasi. Kampanye ini bertujuan menghidari tumpang tindih diagnosa dan memprioritaskan tindakan perawatan yang harus dijalani pasien anak, khususnya anak berkebutuhan khusus.
Baca juga:
2 Hal Penting Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Selama Belajar Online