TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas di London, Inggris, tengah memperjuangkan aksesibilitas mereka atas taman Strathfoyle Park yang terletk di Berry City. Taman ini seharusnya sudah menjadi taman bermain yang terakses bagi difabel. Namun sejak 2017, tak kunjung rampung.
Pembangunan taman terakses untuk penyandang disabilitas Strathfoyle Park menggunakan dana hibah sebesar 30 ribu Poundsterling dari departemen komunitas Inggris yang sudah cair beberapa waktu lalu. Lantran mangkrak, dana tersebut ditarik kembali pada Selasa, 13 April 2021.
Aktivis dari Enagh Youth Forum, Paul Hughes mengatakan penyandang disabilitas khususnya anak-anak berkebutuhan khusus sangat ingin bermain di taman itu. "Mereka punya hak untuk bermain di sana. Sebab itu kami minta kepastian kepada Berry City Council untuk segera membangun tamaan tersebut dengan akses yang baik bagi difabel," kata Hughes seperti dikutip dari BBC, Minggu 18 April 2021.
Selama pembangunan Strathfoyle Park belum rampung, warga Berry City harus menempuh jarak sekitar 1 kilometer untuk dapat bermain di taman lain yang terakses. Warga Berry City, London, Claire McGill yang memiliki seorang anak berkebutuhan khusus, mengatakan dia terpaksa berjalan jauh supaya anaknya dapat bermain di tempat yang layak.
"Kami harus menempuh jarak sekitar satu kilometer ke Brooke Park di Londonderry agar anak saya bisa bermain di tempat yang memadai untuknya," ucap Claire McGill. Padahal, rumahnya hanya beberapa meter dari Strathfoyle Park.
Sebagai taman terakses, Strathfoyl Park akan dilengkapi ramp atau jalur landai pengganti anak tangga yang menghubungkan antar-bangunan permainan. Di taman tersebut juga tersedia perlengkapan bermain yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus. Misalkan mainan dengan tekstur timbul, berwarna cerah, dan petunjuk penggunaan yang jelas. Ada pula beberapa arena permainan yang dapat digunakan bersama kursi roda.
Menanggapi protes masyarakat, terutama kelompok penyandang disabilitas soal mangkraknya Strathfoyle Park, Dewan Pembangunan Berry City memastikan pembangunan taman itu akan terus berjalan. "Kami meyakini terjadi kesalahan administratif dalam proses persetujuan hibah," demikin pernyataan tertulis Dewan Pembangunan Berry City. "Kami akan mencari sumber pembiayaan lain untuk membangun taman ini."
Baca juga:
Kisah Heroik Ibunda Pangeran Philip, Insan Tuli yang Berjuang di Medan Perang