Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyandang Disabilitas Masih Menunggu Vaksinasi Covid-19 atau Buat Permohonan

image-gnews
Petugas memeriksa kesehatan seorang pemuka agama sebelum disuntik vaksin COVID-19 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, 23 Februari 2021. Ribuan pemuka dari berbagai agama di Jakarta mengikuti vaksinasi COVId-19 massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Vaksinasi ini akan berlangsung selama dua hari. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas memeriksa kesehatan seorang pemuka agama sebelum disuntik vaksin COVID-19 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, 23 Februari 2021. Ribuan pemuka dari berbagai agama di Jakarta mengikuti vaksinasi COVId-19 massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Vaksinasi ini akan berlangsung selama dua hari. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas masuk kategori kelompok rentan yang mestinya diprioritaskan mendapat vaksinasi Covid-19. Meski begitu, pemerintah menyatakan penyuntikan vaksin Covid-19 bagi difabel di Indonesia masih menunggu giliran.

Kepala Sub Direktorat Imunisasi Kementerian Kesehatan, Asik Surya mengatakan semua orang, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas punya hak mendapatkan vaksin Covid-19. "Hanya saja, saat ini masih menunggu pentahapan dulu sambil menunggu vaksinnya juga," ujar Asik Surya dalam diskusi Kebijakan Prioritas Pemberian Vaksin kepada Penghuni Panti Sosial yang diinisiasi Perhimpunan Jiwa Sehat, Selasa 23 Februari 2021.

Asik Surya memaparkan menyebutkan, pemerintah memprioritaskan beberapa kelompok penerima vaksin. Gelombang pertama adalah tenaga kesehatan, pekerja di sektor pelayanan publik, dan lansia. "Kelompok tersebut ditargetkan harus selesai menerima vaksin dalam beberapa bulan ke depan," kata Asik. Target penerima vaksin di Indonesia sebanyak 181,5 juta jiwa yang harus selesai hingga tahun depan.

Pemberian vaksin tidak dapat dilakukan serempak lantaran ketersediaannya terbatas. Hingga kini, Indonesia masih terus melakukan diplomasi vaksin di dunia internasional untuk memenuhi kebutuhan. Selain prosedur pemberian bertahap, sistem penerapan vaksin yang konsisten harus dilakukan.

Ada tiga tahap vaksinasi terhadap individu yang berpotensi membingungkan petugas kesehatan di lapangan. Misalkan pada tahap pertama mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac, kalau bisa sampai tahap ketiga terus disuntik vaksin Sinovac. Jika pemerintah kesulitan mendapatkan pasokan vaksin Sinovac, maka bisa saja menggunakan vaksin Covid-19 lainnya, misalkan AstraZeneca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantaran vaksinasi Covid-19 dilakukan bertahap, Kementerian Kesehatan menyarankan kelompok difabel segera membuat surat permohonan. Surat tersebut dikirim ke Sub Direktorat Imunisasi Kementerian Kesehatan yang akan diteruskan kepada menteri kesehatan.

Surat permohonan dari penyandang disabilitas ini penting, karena Kementerian Kesehatan juga mempertimbangkan prioritas vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok individu paling rentan tertular sekaligus menularkan. Contoh, pekerja di sektor publik, seperti pedagang atau ojek online.

Baca juga:
20 Tongkat Pintar BriCane Dibagikan Gratis untuk Difabel Netra

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


80 Persen Penyakit Dewasa Bisa Dicegah dengan Vaksin

2 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DR. dr. Sally Aman Nasution Sp.PD-KKV FINASIM FACP (kedua kanan) dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu 24 Juli 2024/PAPDI
80 Persen Penyakit Dewasa Bisa Dicegah dengan Vaksin

Hampir 80 persen penyakit yang banyak berkembang dan diderita pada usia dewasa sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.


Jelang PIN Polio 2024, Dokter Ingatkan Pentingnya Anak Divaksin

11 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada seorang anak saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jelang PIN Polio 2024, Dokter Ingatkan Pentingnya Anak Divaksin

Dokter anak menyebut pentingnya orang tua mengikutkan anak di PIN polio 2024 untuk mencegah penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan itu.


Pentingnya Vaksin Polio sehingga Tak Boleh Dilewatkan

13 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Pentingnya Vaksin Polio sehingga Tak Boleh Dilewatkan

Dokter mengatakan bila orang tua tidak memberikan vaksin polio pada anak dikhawatirkan adanya penurunan perlindungan terhadap penyakit polio.


Kasus Bayi Meninggal usai Imunisasi, Dokter Anak Minta Orang Tua Tak Khawatir

14 hari lalu

Bayi ditimbang oleh  kader Posyandu saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Rawa Buaya, Jakarta, 27 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan pelayanan posyandu dengan memberikan imunisasi lengkap sebagai deteksi dini stunting. TEMPO/Fajar Januarta
Kasus Bayi Meninggal usai Imunisasi, Dokter Anak Minta Orang Tua Tak Khawatir

Orang tua diminta tidak khawatir memberikan vaksin kepada anak meski viral berita bayi meninggal setelah imunisasi.


Menteri Agama Resmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri di Solo, Luncurkan Kitab Suci Braille

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan di acara pembukaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XV Tahun 2024 yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Selasa malam, 9 Juli 2024. Yaqut sekaligus meresmikan STAHN Jawa Dwipa dan meluncurkan Kitab Suci Braille, Isyarat, dan Video Book. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE.
Menteri Agama Resmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri di Solo, Luncurkan Kitab Suci Braille

Kitab Suci agama Hindu yang menggunakan huruf Braille sebagai format yang ramah bagi penyandang disabilitas.


CekFakta #267 AS Terbukti Menggunakan Hoaks Propaganda Anti-vaksin Selama Pandemi Covid-19

21 hari lalu

Ilustrasi - Vaksin COVID-19 buatan CanSinoBIO . (ANTARA/Shutterstock)
CekFakta #267 AS Terbukti Menggunakan Hoaks Propaganda Anti-vaksin Selama Pandemi Covid-19

laporan investigasi Reuters menguak jahatnya operasi militer Amerika Serikat yang sengaja menebar hoaks agar orang-orang tak mau divaksin.


5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

23 hari lalu

Pria berdiri di samping spanduk informasi di Bandara Internasional Ben Gurion Israel, di tengah penyebaran varian Delta penyakit coronavirus (COVID-19), dekat Tel Aviv, Israel 8 Juli 2021. [REUTERS/Amir Cohen/File Foto]
5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.


Begini Cara Mendapatkan SIM D bagi Penyandang Disabilitas

23 hari lalu

Ilustrasi SIM A dan SIM C. Foto : Instagram
Begini Cara Mendapatkan SIM D bagi Penyandang Disabilitas

Aturan mengenai SIM D ini diatur dalam Pasal 242 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).


Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

25 hari lalu

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin pada santri Madrasah Muhammadiyah dalam ruang kelas pesantren di Kelurahan Kebon Pisang, Bandung, Rabu, 11 November 2020. Sedangkan kelas 2 dan 5 mendapat imunisasi lanjutan tetanus difteri, sebagai bagian dari program pemerintah di Bulan Imunisasi Anak Sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium belum tentu disebabkan tertusuk benda berkarat.


Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

26 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

Kombinasi vaksin pada imunisasi ganda tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampaknya.