TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi penyandang disabilitas minta pemerintah memperhatikan kebutuhan difabel yang menjadi korban bencana alam.
Direktur Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan atau Perdik Sulawesi Selatan, Abdul Rahman mengatakan sekitar 150 penyandang disabilitas menjadi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021. Mereka kini tersebar di berbagai titik pengungsian.
"Tidak menutup kemungkinan jumlah penyandang disabilitas yang menjadi korban gempa bakal bertambah karena tim relawan asih mengumpulkan data," kata Abdul Rahman di Makassar, Jumat 22 Januari 2021.
Korban gempa memindahkan bantuan logistik dari helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mendarat di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu, 20 Januari 2021. BNPB menyiapkan tujuh helikopter untuk membantu penyaluran bantuan logistik dan evakuasi korban gempa di daerah terisolir yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Baca juga:
7 Langkah Mitigasi Bencana Alam untuk Penyandang Disabilitas
Mengenai apa saja kebutuhan difabel korban gempa, Abdul Rahman mengatakan belum bisa mengidentifikasi lebih detail karena menunggu informasi dari tim relawan yang mengecek ke setiap posko pengungsian di lapangan. Yang jelas, menurut dia, saat ini yang paling penting adalah pemenuhan kebutuhan dasar penyandang disabilitas karena mereka masuk kategori rentan.
Oranisasi penyandang disabilitas membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin membantu difabel korban gempa di Sulawesi Barat. Masyarakat dapat mengirimkan bantuan lewat rekening BRI Nomor 3808.0102.0912.531 atas nama Lembaga Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan.