Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawn Bowls Asian Para Games 2018, Lempar Bola dengan Perhitungan

image-gnews
Ilustrasi olahraga Lawn Bowl di Paralympics 1996. Wikimedia.org
Ilustrasi olahraga Lawn Bowl di Paralympics 1996. Wikimedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lawn Bowl adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Para Games 2018. Meski dilakoni oleh para atlet penyandang disabilitas, memainkan Lawn Bowls memerlukan perhitungan yang sangat matang.

Baca juga:
Mengenal Momo, Elang Bondol di Asian Para Games 2018

"Ini seperti hitung-hitungan dalam fisika dan matematika karena ada sudut lengkung yang harus dimatangkan ukuran jarak dan lengkungan bolanya,” ujar seorang atlet Lawn Bowls Indonesia untuk Asian Para Games 2018, Sri Yanti, saat dihubungi Tempo.

Sudut lengkung sangat diperhitungkan, agar lemparan bola tidak terlalu jauh dari target lemparan, yaitu bola point yang disebut juga bola Jack. Lantaran bentuk bola Lawn Bowls tidak bulat utuh, melainkan pipih di sebagian sisinya, maka bola tidak dapat dilempar lurus ke satu arah. “Jadi, bila kami melemparnya lurus saja, bola tidak akan mengarah sesuai lemparan yang diinginkan,” ujar Sri Yanti.

Demi mendapat sudut lengkung yang tepat, atlet Lawn Bowls terus dilatih fokus dan perhatiannya. Mereka juga digeber kematangan perhitungan sudut lemparannya. Menurut Sri Yanti, bila fokus saat memperkirakan ketepatan lemparan terganggu, maka seluruh arah lemparan bola Lawn Bowls meleset. “Ini seperti efek domino, sekali salah perhitungan di awal, kacau sampai akhir,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelatih Lawn Bowls Asian Para Games 2018, Islahuzzaman Nuryadin menceritakan konsekuensi jika atlet gagal fokus saat pertandingan. Pada sebuah kejuaraan, ada atlet yang diprediksi menyabet medali emas. Namun di tengah pertandingan, atlet bersangkutan putus cinta. Kegagalan cinta rupanya memberi kontribusi terbesar bagi kegagalan lemparan sang atlet.

"Betul, itu pernah terjadi. Fokus tidak boleh buyar oleh hal-hal non teknis yang ternyata mempengaruhi semuanya,” ujar Islah. Karena harus fokus itulah, atlet Lawn Bowls terus dimatangkan teknik lemparannya agar bola Lawn Bowls tidak mengarah ke mana-mana. Selain teknik, atlet Lawn Bowls juga dilatih insting ketepatan melempar bola.

Baca juga:
Asian Para Games: Intip Latihan Para Atletnya Sebelum Berlaga
Mengenal Lawn Bowl, Cabang Olahraga di Asian Para Games 2018

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

16 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Dirreskrimum Polda Metro Jaya) menggelar konferensi pers tentang pengungkapan tindak pidana pembegalan seorang calon siswa (casis) Polri berinisial SMR di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.


Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua

19 jam lalu

Atlet bridge Indonesia, Michael Bambang Hartono, yang berusia 78 tahun, merupakan atlet tertua Asian Games ke-18 serta merupakan orang terkaya di Indonesia. Bos Bank BCA ini juga berhasil menjadi atlet tertua peraih medali setelah mendapat medali perunggu di cabang olahraga Bridge Supermixed Team. ANTARA/INASGOC/Peter F Momor
Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua

Bambang Hartono Pemilik Como 1907 adalah seorang atlet bridge. Ia menjadi atlet tertua kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 di usia 78 tahun.


Viral Bea Cukai Dikabarkan Tahan Parasut Paralayang Atlet, Ini Kronologinya

2 hari lalu

Ilustrasi olahraga Paralayang.TEMPO/Iqbal Lubis
Viral Bea Cukai Dikabarkan Tahan Parasut Paralayang Atlet, Ini Kronologinya

Bea Cukai dikabarkan menahan parasut paralayang milik seorang atlet Jambi.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.


Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

7 hari lalu

Cerita suka-duka pengelola kafe difabel menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.
Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.


Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

12 hari lalu

Coros Vertix 2S resmi diluncurkan di Indonesia. Jam tangan seharga Rp 13 juta ini diklaim cocok dipakai untuk aktivitas luar ruangan serupa olahraga panjat tebing. Dok: Coros
Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.


Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

16 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

17 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.