3 Pemicu Kesenjangan Kesempatan Kerja untuk Penyandang Disabilitas

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Senin, 13 September 2021 08:01 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia atau PPDI, Gufroni Sakaril menyampaikan tiga faktor pemicu kesenjangan kesempatan kerja bagi difabel.

"Pertama, kesenjangan keterampilan; kedua, rendahnya tingkat pendidikan penyandang disabilitas; ketiga, masih banyak sikap dan praktik diskriminatif terhadap penyandang disabilitas," kata Gufroni pada Kamis, 9 September 2021.

Data indikator kesejahteraan masyarakat dari BPS pada 2020 menunjukkan kesenjangan pendidikan antara penyandang disabilitas dengan non-difabel. Ketimpangan ini, menurut Gufroni, semakin dalam seiring kian tingginya jenjang pendidikan.

Pada 2019, persentase anak berumur 16-18 tahun, baik anak berkebutuhan khusus maupun non-difabel yang mengikuti pendidikan SMA/sederajat mencapai 72,36 persen. Dari jumlah itu, hanya sekitar 43,61 persen anak penyandang disabilitas yang punya peluang bersekolah.

Rendahnya akses pendidikan bagi penyandang disabilitas berdampak langsung terhadap kesempatan kerja. Hingga kini, kesempatan penyandang disabilitas dalam mengakses pekerjaan di sektor formal masih menghadapi tantangan dan permasalahan.

Advertising
Advertising

Tantangan itu berasal dari internal penyandang disabilitas dan faktor eksternal, berupa diskriminasi ketenagakerjaan. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya partisipasi difabel di dunia kerja dan mendorong mereka lebih banyak berkecimpung di sektor informal. Dan saat ini, sektor informal rentan terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Pemantauan PPDI terhadap 34 media daring menunjukkan sebanyak 73 pemberitaan tentang isu pekerjaan terhadap penyandang disabilitas sepanjang Januari 2020 sampai Agustus 2021. Hasil pemantauan menunjukkan adanya upaya pemerintah dan swasta dalam mendorong pemenuhan kuota kerja bagi difabel, sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Baca juga:
4 dari 5 Non-difabel Merasa Canggung Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas

Berita terkait

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

7 jam lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

21 jam lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

1 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

1 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

1 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

2 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

3 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

4 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

6 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya