4 Syarat Website Terakses Penyandang Disabilitas

Senin, 9 Agustus 2021 12:23 WIB

Ilustrasi Website Usaha Qaris/Qaris

TEMPO.CO, Jakarta - Website yang menarik tentu memiliki pembaca dari berbagai latar kemampuan. Selain dapat diserap, pembaca selalu menunggu informasi dalam situs tersebut.

Salah satu kelompok yang sering terlupakan oleh para pembuat situs atau web developer adalah pemirsa dengan disabilitas. Misalkan pembaca website dengan disabilitas sensorik pendengaran dan penglihatan punya cara berbeda dalam mengakses sebuah situs.

Seiring berkembangnya pembaca website dari berbagai latar kemampuan, konsorsium website dunia atau World Wide Web Consortium (W3C) mengenalkan prinsip terakses yang harus dipenuhi dalam setiap pembuatan situs. Prinsip tersebut telah dibukukan dalam panduan pembuatan laman atau Web Content Accessibility Guidelines (WGAC) sejak 2008.

Berikut empat prinsip website yang terakses penyandang disabilitas:

  1. Perceivable atau dapat diterima
    Prinsip ini mengharuskan sebuah situs menyediakan informasi yang dapat diterima, diserap, dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar kemampuan. Saat ini, berbagai website di negara-negara Uni Eropa dan Amerika sudah menyediakan teknologi aksesibilitas di setiap situsnya.

  2. Operable atau dapat dioperasikan
    Prinsip ini mengharuskan sebuah website agar mudah dan dapat dioperasikan oleh pengguna dengan berbagai latar belakang kemampuan. Prinsip operable tidak hanya untuk pengguna penyandang disabilitas, tetapi juga orang lanjut usia atau lansia, anak, hingga orang dengan keterlambatan belajar. Contoh, situs tidak hanya dapat dioperasikan dengan mouse, tetapi juga shortcut keyboard.

  3. Understandable atau dapat dimengerti
    Website yang dibuat harus dapat dimengerti oleh siapapun yang membacanya. Informasi atau isi situs mesti bisa diprediksi oleh pengaksesnya. Desain website tidak terlalu rumit dan membantu pembaca mengolah informasi menjadi sebuah rujukan.

    Kasus yang banyak terjadi saat ini, website melampirkan iklan dalam bentuk pop-up, di mana iklan tersebut mengikuti jari pembaca dengan fitur penutup atau silang yang tak mudah ditemukan. Akibatnya, konten yang berada di dalam website terhalang dan tidak nyaman dibaca.

  4. Robust atau dapat diandalkan kepastiannya
    Konten harus cukup kuat sehingga dapat ditafsirkan oleh berbagai latar kemampuan pengguna, termasuk yang mengakses situs dengan teknologi pendukung. Prinsip ini mengharuskan website secara fleksibel mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat diakses oleh siapa saja ketika teknologi pengoperasian terus berubah.

Baca juga:
Sebab Website Perlu Terakses Penyandang Disabilitas

Advertising
Advertising

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

13 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

4 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

6 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

7 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

15 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

16 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

17 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya