Anak Berkebutuhan Khusus Mestinya Tidak Menjalani Banyak Tes Kesehatan

Senin, 14 Juni 2021 08:36 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - American Academic of Pediatrics Council atau Dewan Akademis Dokter Anak Amerika menyarankan agar anak berkebutuhan khusus tidak menjalani banyak tes kesehatan yang mengguakan bahan kimia. Selain dapat mengaburkan diagnosa terhadap kondisi kesehatan, banyak tes kesehatan yang malah memperparah kondisianak.

Ketua American Academy of Pediatrics Council, dokter Aparna Bole mencontohkan salah satu tes yang tak perlu dilakukan kepada anak berkebutuhan khusus adalah tes urine. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar racun atau metal dan mineral pada anak dengan autisme.

"Tes urine ini sebenarnya tidak perlu dilakukan," ujar Aparna Bole seperti dikutip dari DisabilityScoop, Jumat 11 Juni 2021. Musababnya, dia menjelaskan, tes kandungan racun atau metal dalam air seni tidak relevan dan tidak memberikan gambaran apapun atas kondisi kesehatan anak autistik.

Aparna Bole mematahkan anggapan bahwa anak berkebutuhan khusus, terutama dengan autisme, perlu menjalani tes urine untuk mengetahui alergi dan halangan tumbuh kembang yang berkaitan dengan kandungan logam dan racun dalam minumannya. Analisa urine juga tak boleh diterapkan kepada anak yang keracunan timbal.

Dewan Akademis Pediatris Amerika juga menyarankan pengujian sensitivitas jamur hanya boleh diterapkan kepada anak-anak dengan alergi atau asma. Para dokter spesialis anak ini juga merekomendasikan tak lagi menggunakan pengukuran bahan kimia lingkungan dalam darah atau urine untuk membuat keputusan klinis.

Advertising
Advertising

"Setiap hari kita bersentuhan dengan bahan kimia yang ada di makanan, udara, air, tanah, debu, atau produk yang kita gunakan," kata Aparna. "Perlu diketahui, tidak semua kontaminasi itu buruk atau memprihatinkan. Pada akhirnya, praktik regulasi yang lebih kuatlah yang penting untuk meminimalkan paparan terhadap bahan kimia berbahaya."

Perkumpulan dokter anak di Amerika ini juga mengkampanyekan Chosing Wisely yang isinya mempromosikan perawatan kesehatan anak berdasarkan bukti yang diperlukan dan bebas dari duplikasi. Kampanye ini bertujuan menghidari tumpang tindih diagnosa dan memprioritaskan tindakan perawatan yang harus dijalani pasien anak, khususnya anak berkebutuhan khusus.

Baca juga:
2 Hal Penting Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Selama Belajar Online

Berita terkait

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

1 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

2 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

4 hari lalu

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Tanda dehidrasi atau kekurangan cairan yang paling sederhana adalah jumlah serta frekuensi mengeluarkan urine. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

7 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

7 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

9 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

9 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

9 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya