Kisah Inspiratif Sri Melati, Dokter Difabel Netra Belajar di Inggris Sendirian

Senin, 24 Mei 2021 12:38 WIB

Sri Melati, seorang dokter difabel Netra yang sedang belajar di London, Inggris. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sri Melati, seorang dokter difabel Netra sedang menempuh program Inclusive Education di University of College London, Inggris. Di belajar di sana berbekaal beasiswa pasca-sarjana dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.

Perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara, itu berbagi cerita bagaimana dia hidup mandiri sembari belajar di London. Saat Idul Fitri kemarin, Imel -begitu dia biasa disapa, merayakannya sendiri dan bersilaturahmi lewat daring.

"Saya berlebaran sendiri di dalam satu flat ini," kata Sri Melati saat dihubungi Tempo, Kamis 13 Mei 2021. Kendati sendirian saat lebaran, Imel tetap membuat hidangan khas Hari Raya Idul Fitri. Imel memasak rendang yang menjadi salah satu hidangan wajib saat lebaran.

Imel menggunakan bumbu rendang siap pakai yang dia bawa dari Indonesia. Soal santan kelapa, menurut dia, tak sulit mencarinya di London. Sama seperti di Indonesia, ada beragam pilihan santan kelapa, mulai dari yang bubuk dan cair.

Begitu juga dengan daging. Imel menjelaskan, ada beragam jenis dan kualitas daging yang dapat digunkan sebagai bahan dasar membuat rendang di London.

Advertising
Advertising

Mengenai kemampuan melihat, Imal mengatakan saat ini pandangan matanya hanya menyisakan sedikit ruang sebesar lubang sedotan. Dia harus menjauhkan objek untuk mengidentifikasi benda.

Selama berada di London, Imel hampir melakukan semua kegiatan sehari-hari tanpa bantuan pendamping. Mulai dari belajar, mencari referensi bacaan, mengoperasikan komputer dengan pembaca layar, memasak, hingga mencuci pakaian.

Sebelum mengalami kebutaan pada 2011, Imel bekerja sebagai dokter dan punya klinik di Medan. Dia sudah menyelesaikan program praktek dokter tidak tetap atau PTT di Alor, Nusa Tenggara Timur. Namun baru dua tahun berkarier sebagai dokter, dia mengalami infeksi di bagian otak dan harus menjalani operasi.

Beberapa hari setelah dioperasi, Imel sempat kehilangan kesadaran dan secara perlahan kehilangan penglihatan. Setahun sebelum berangkat ke Inggris, Imel menjalani operasi penggantian tempurung kepala.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara atau USU angkatan 2004, ini pantang berputus asa. Di tengah proses penyembuhan seusai operasi tempurung kepala, Imel melamar program beasiswa LPDP. Dia lulus dan terbang ke Inggris pada awal Januari 2021. Di masa pandemi Covid-19, dia harus menjalani karantina mandiri di flatnya selama 14 hari.

"Seperti laba-laba yang membangun sarangnya lalu diterpa hujan angin, seperti itulah hidup saya," kata Imel. "Perjuangan tidak berhenti sampai situ. Laba-laba akan membangun lagi sarangnya lebih tinggi, lebih kuat."

Baca juga:
Cara Difabel Netra Main Golf: Simak Panduan Posisi Tubuh, Ayunan, Pukulan

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

6 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

10 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

18 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

20 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya