20 Tongkat Pintar BriCane Dibagikan Gratis untuk Difabel Netra

Jumat, 19 Februari 2021 06:00 WIB

Tongkat BriCane. Dok. Yayasan Syamsi Dhuha

TEMPO.CO, Bandung - Syamsi Dhuha Foundation memberikan 20 tongkat pintar BriCane kepada difabel netra di berbagai daerah di Indonesia. Tongkat BriCane merupakan inovasi yayasan nirlaba yang berbasis di Bandung itu selama tiga tahun.

Ketua Yayasan Syamsi Dhuha Foundation, Dian Syarief mengatakan, tongkat yang dibagi gratis kepada tunanetra adalah hasil produksi termin pertama. "Sekarang masuk angkatan kedua untuk pesanan baru," kata Dian Syarief pada Kamis, 18 Februari 2021.

Yayasan menerima pesanan sepuluh tongkat BriCane dari rumah sakit dan klinik mata di Bandung dan Jakarta. Dian Syarif menjelaskan, proses pembuatan tongkat tunanetra BriCane masih manual, sehingga hasil produksinya terbatas. "Masa tunggu pesanan sekitar tiga bulan," ucapnya. Harga tongkat BriCane lebih murah 60-70 persen dari tongkat tunanetra impor yang harganya sekitar Rp 9 juta.

BriCane singkatan dari Brilliant Cane yang dilengkapi teknologi pada bagian kepala atau pegangan tongkat. Di dalamnya terdapat sensor untuk mendeteksi halangan sejauh 1 sampai 3 meter di depan langkah difabel netra. Penanda rintangan berupa bunyi alarm dan tanda getar.

Ketua Syamsi Dhuha Foundation atau SDF, Dian Syarief mencoba menggunakan tongkat tunanetra I-Cane untuk naik dan turun tangga. TEMPO | Anwar Siswadi

Advertising
Advertising

BriCane juga memiliki modul global positioning system (GPS). Tujuannya, melacak keberadaan difabel netra yang minta pertolongan ke orang terdekat karena misalkan tersasar atau kehilangan arah. Kini fitur BriCane juga bertambah dengan alat perekam dan pengirim video. Saat pengguna tersesat, rekaman situasi lingkungan di sekitar otomatis terkirim kepada pendamping difabel netra yang datanya telah tersimpan dalam aplikasi.

Yayasan memberikan tongkat tunanetra BriCane secara cuma-cuma kepada 20 orang dari beragam kalangan. Ada pekerja sosial, pengajar, wirausahawan, atlet, terapis, mahasiswa, dan pelajar. Mereka tinggal di Bandung, Medan, Lombok, Makasar, Magelang, Banyumas, Sidoarjo, dan Bali.

"Saya pikir tongkat tunanetra yang canggih itu hanya imajinasi belaka. Ternyata Yayasan Syamsi Dhuha mewujudkannya," kata Ardinal Purbowo, penerima BriCane. Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia di Banyumas ini menantikan tongkat pintar seperti BriCane sejak tujuh tahun lalu.

Sementara itu, pendiri Edubilitas Bandung, Edi Suwanto dan Iden Wahidin mengatakan tongkat BriCane membantu aktivitas keseharian mereka. "Alat ini luar biasa. Mampu menjawab kesulitan saya dalam bermobilitas," kata Iden.

Tim relawan Yayasan Syamsi Dhuha yang mengembangkan tongkat untuk difabel netra BriCane, berasal dari mahasiswa Program Studi Desain Produk serta Biomedika ITB juga alumninya yang tergabung di Hardtmann Mekatroniske.

Baca juga:
Seeing AI dan Sullivan+, Aplikasi Pembaca Gambar Bagi Difabel Netra

Berita terkait

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

5 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

10 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

10 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

15 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

22 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

57 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

7 Maret 2024

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.

Baca Selengkapnya