7 Langkah Mitigasi Bencana Alam untuk Penyandang Disabilitas

Rabu, 20 Januari 2021 10:00 WIB

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

TEMPO.CO, Jakarta - Bertahan dari bencana alam bukan perkara mudah bagi penyandang disabilitas. Bencana alam menciptakan kondisi yang mengancam keselamatan jiwa penyandang disabilitas dua kali lipat.

Mengutip laman Accessiblesociety milik organisasi kemitraan mitigasi bencana Amerika Serikat, terdapat 7 langkah mitigasi bencana alam bagi penyandang disabilitas. Berikut ulasannya:

  1. Fasilitas dan layanan bencana yang dapat diakses
    Teknologi komunikasi sangat penting bagi penyandang disabilitas untuk membantu menilai kerusakan, mengumpulkan informasi, dan menyebarkan bantuan logistik. Akses ke fasilitas yang dibutuhkan penyandang disabilitas, seperti tempat tinggal sementara dan toilet darurat harus dipantau sebelum, selama, dan setelah bencana. pengelolaan informasi yang tepat terkait aksesibilitas desain bangunan dapat meningkatkan peluang penyelematan bagi penyandang disabilitas.

  2. Komunikasi dan bantuan yang dapat diakses
    Penyediaan akses komunikasi bagi penyandang disabilitas sangat penting, terutama bagi penyandang disabilitas sensorik dan kognitif. Dua ragam disabilitas ini mengakses informasi dengan cara berbeda dan mesti dipenui sesuai kebutuhannya. Misalkan perlu pemberitahuan tertulis bagi penyandang disabilitas sensorik pendengaran, pemberitahuan bersuara untuk difabel Netra, dan ruang evakuasi adaptif bagi penyandang disabilitas kognitif yang mengalami kondisi seperti Alzheimer.

  3. Komunikasi penyelamatan yang dapat diandalkan
    Teknologi satelit dan seluler memungkinkan komunikasi di area dengan infrastruktur yang rusak atau hancur. Teknologi komunikasi dapat membantu petugas lapangan berkoordinasi dalam kegiatan penyelamatan dan pelacakan yang optimal untuk penyandang disabilitas. Langkah penyelamatan ini harus didukung dengan database yang baik pula.

  4. Kemitraan dengan organisasi penyandang disabilitas
    Organisasi penyandang disabilitas harus berkolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan dan penyelamat, seperti tim SAR. Tujuannya, mengedukasi langkah apa saja yang dapat diambil ketika menghadapi bencana, terutama bagi penyelamatan difabel. Kolaborasi ini juga untuk meningkatkan keasadaran tentang pentingnya inklusifitas dalam manajemen risiko dan penyelematan saat bencana.

  5. Persiapan, pendidikan, dan pelatihan bencana
    Perlu edukasi mengenai langkah-langkah menghadapi bencana sebelum bencana alam terjadi. Pelatihan ini bertujuan meminimalisir risiko bencana, terutama bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Pelatihan kebencanaan ini penting agar penyandang disabilitas tidak terabaikan saat proses evakuasi. Pelatihan dapat membantu mengidentitfikasi kebutuhan penyandang disabilitas, seperti jalur evakuasi untuk kursi roda, penyediaan alat pengampu yang adaptif ketika digunakan dalam kondisi bencana alam, dan kebutuhan pribadi lainnya.

    Berita terkait:
    3 Pengetahuan Manajemen Bencana Bagi Difabel dan Pendampingnya

  6. Kemitraan dengan media massa
    Media massa -dalam kemitraan dengan penyandang disabilitas, harus menyertakan petunjuk dan informasi penyelamatan kepada masyarakat. Petunjuk dan informasi itu harus tersedia dalam format yang dapat diakses penyandang disabilitas. Petunjuk dan informasi publik mengenai kebencanaan dapat meningkatkan kesadaran setiap orang tentang pentingnya mekanisme penyelamatan, terkait kondisi medis individu dan tempat penampungan darurat yang dapat diakses. Penyampaian pesan berulang oleh media massa dapat memberdayakan penyandang disabilitas untuk melindungi diri dari bencana.

  7. Desain bangunan yang universal dan implementasinya
    Mempersiapkan langkah penyelematan dengan menerapkan desain gedung universal dapat menekan kerugian yang lebih besar. Pendekatan desain bangunan universal untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas sebelum dan sesudah bencana alam akan bermanfaat bagi banyak orang, baik dari kelompok difabel, non-difabel, anak-anak, ibu hamil, dan orang usia lanjut. Penerapan desaian bangunan universal ini dapat dilakukan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, misalnya dengan peraturan yang mewajibkan ketersediaan jalur evakuasi yang terakses untuk semua orang dengan berbagai kondisi.

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

1 hari lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

5 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

6 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

7 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

8 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

8 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

16 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

17 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

18 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

18 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya