Mapala Perlu Membuat Pendidikan Dasar untuk Anggota Difabel

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 1 Juli 2020 10:18 WIB

Irfan Ramdhani berlatih single rope technique di Tebing Siung, Yogyakarta. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Mapala atau Mahasiswa Pecinta Alam perlu membuat pendidikan dasar untuk anggota difabel. Hal itu disampaikan oleh Irfan Ramdhani, seorang pecinta alam dari Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.

Irfan Ramdhani mengalami kondisi disabilitas karena kecelakaan saat berlatih single rope technique pada 2010. Kendati kaki kirinya mengalami disfungsi, Irfan tetap bersemangat menjelajah bersama teman-teman pecinta alam. Menurut Irfan, banyak mahasiswa berkebutuhan khusus yang ingin bergabung dengan mapala. Hanya saja, sebagian besar dari mereka ragu karena kondisi disabilitasnya.

Irfan Ramdhani berpendapat semestinya organisasi mapala memiliki baku pedoman yang bisa diterapkan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus. Dengan begitu, peluang teman difabel untuk bergabung dalam organisasi pecinta alam terbuka lebar dan mereka memiliki metode pendidikan yang inklusif.

Menurut Irfan, masih banyak organisasi mapala yang belum memiliki sistem pendidikan dasar bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. "Sepengetahuan saya, mapala yang bisa terbuka untuk difabel antara lain Mapagama UGM Yogyakarta, Impala Universitas Brawijaya Malang, dan MPALH Universitas Negeri Padang," kata Irfan kepada Tempo, Jumat 26 Juni 2020.

Irfan Ramdhani pernah beberapa kali diundang oleh Mapala Universitas Brwijaya untuk membicarakan sistem pendidikan dasar yang bisa diikuti oleh mahasiswa berkebutuhan khusus. Sayang rencana tersebut belum terealisasi karena pandemi Covid-19.

Advertising
Advertising

Irfan Ramdhani mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Foto: Istimewa

Pendidikan dasar mapala bagi mahasiswa berkebutuhan khusus bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan. Irfan mencontohkan, di Padang, ada satu mahasiswa tunanetra yang berhasil menyelesaikan Pendidikan Dasar Mapala Universitas Negeri Padang. Yang utama, menurut dia, adalah menerima minat mahasiswa berkebutuhan khusus. "Kita semua sama, yang penting terima dulu. Setelah masuk, kita cari solusinya," katanya.

Untuk mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus, Irfan Ramdhani melanjutkan, organisasi mapala harus menyediakan prosedur khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa. Dia mencontohkan, mahasiswa tuli perlu mendapat fasilitas penerjemah bahasa isyarat. Porsi latihan fisik bagi penyandang disabilitas juga harus disesuaikan.

Irfan Ramdhani menyarankan mahasiswa berkebutuhan khusus yang ingin bergabung dengan organisasi mapala harus selalu yakin kalau mereka bisa. Dia juga berpesan agar mahasiswa menjaga semangat, salah satunya dengan bersyukur. "Ini berlaku buat semuanya, difabel atau bukan, kita harus bersyukur. Kita harus sesekali menengok ke orang yang kurang beruntung dari kita," kata pria yang akrab disapa Pancong ini.

MUHAMMAD AMINULLAH

Berita terkait

Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

15 jam lalu

Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

Seorang mahasiswa asal Sumatera Selatan ditangkap atas kasus penipuan karena meretas Google Business Profile polsek hingga call center bank.

Baca Selengkapnya

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

21 jam lalu

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

USAID akan menyelenggarakan Pameran Magang dan Karier di Ritz-Carlton Pacific Place dan @america di Jakarta

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

23 jam lalu

Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

Polres Banda Aceh membantah tuduhan melakukan kekerasan saat memeriksa mahasiswa Universitas Malikussaleh terkait aksi Kawal Putusan MK

Baca Selengkapnya

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

2 hari lalu

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) putuskan mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dapat lulus tanpa buat skripsi. Apa dasarnya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unimal Aceh Sampaikan 3 Tuntutan, Kecam Tindakan Polisi yang Melanggar HAM

2 hari lalu

Mahasiswa Unimal Aceh Sampaikan 3 Tuntutan, Kecam Tindakan Polisi yang Melanggar HAM

Mahasiswa Universitas Malikussaleh Aceh menganggap polisi telah melakukan kriminalisasi terhadap 6 teman mereka.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

2 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

Demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap enam mahasiswa Unimal yang kini berstatus sebagai tersangka setelah unjuk rasa di gedung DPRA.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

3 hari lalu

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

4 hari lalu

Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

Dua mahasiswa UI itu berhasil melewati dua tahap kompetisi, dari tahap daring hingga tahap on site dengan waktu penyuntingan yang sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

4 hari lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

4 hari lalu

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

Mia Yunita menjadi wisudawan termuda di Fakultas Kedokteran Hewan UGM di usia 20 tahun. Ia bagikan cara belajarnya.

Baca Selengkapnya