Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Irfan Ramdhani, Mapala Difabel Bangkit Demi Ibu, Buku, dan Kawan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Irfan Ramdhani berlatih single rope technique di Tebing Siung, Yogyakarta. Foto: Istimewa
Irfan Ramdhani berlatih single rope technique di Tebing Siung, Yogyakarta. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cerita dari Irfan Ramdhani ini bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang sedang galau atau putus asa menghadapi tantangan. Kepada Tempo, pria 30 tahun ini berbagi kisah ketika dokter memvonis 90 persen sisa hidupnya bakal dihabiskan di atas kasur.

Semua bermula dari peristiwa nahas yang terjadi pada 2010. Pancong, begitu teman-teman biasa menyapa Irfan, saat itu sedang berlatih single rope technique dalam kegiatan mahasiswa pencinta alam atau mapala di kampusnya, Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Mahasiswa jurusan Teknik Informatika itu terjatuh dari ketinggian 10 meter.

Akibat kecelakaan tersebut, salah satu saraf di punggungnya terganggu dan membuat kaki sebelah kiri disfungsi. Irfan terpuruk. “Sudah divonis begitu, pacar minta putus, kampus juga saat itu sedang banyak-banyaknya tugas. Saya nekat bunuh diri," kata Irfan kepada Tempo, Jumat 26 Juni 2020.

Irfan Ramdhani mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Foto: Istimewa

Irfan nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan menancapkan sebilah pisau ke perut. Irfan lekas mendapat pertolongan. Nyawanya selamat. Teman-teman yang mengetahui kenekatannya itu sampai menampar Irfan dan mengingatkan kalau Tuhan tak akan memasukkan orang yang bunuh diri ke surga.

Irfan menyadari, menjadi difabel saat dewasa membutuhkan perjuangan untuk menerima keadaan dan bangkit lagi. Irfan mencoba. Keluarga dan teman-teman turut mendukung. Ibu Irfan, N. Ilis membantu dengan memberikan motivasi melalui buku-buku bacaan. Kebetulan Ilis adalah seorang psikolog. "Dari buku-buku yang diberikan ibu, saya termotivasi untuk hidup dan mulai berkarya," kata Irfan.

Dia juga mendapat bantuan dari teman-teman di kampus dan lingkaran pertemanan mapala di kampus lain seputar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. "Mereka menjenguk setiap hari dan menggalang dana untuk saya. Masak teman-teman sudah berjuang sebesar ini, lalu saya harus menyerah?" ujar Irfan. Dia pun semangat menjalani terapi untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Irfan Ramdhani menyusuri Gua Jomblang di Yogyakarta. Foto: Istimewa

Sadar betapa banyak perhatian dan dukungan untuknya, Irfan mencari cara supaya dia juga bisa memberikan manfaat untuk orang lain. "Sebagian tubuh saya disfungsi, tapi otak dan tangan saya masih bisa bekerja," kata Irfan yang terispirasi dari perkataan ibu dan temannya.

Irfan kemudian menulis. Dari situ, dia berhasil menerbitkan dua buku berjudul 'Tabah Sampai Akhir' dan 'Second Chance'. "Buku ketiga sedang disiapkan. Judulnya 'Perayaan Rindu Seorang Pejalan'," ucap dia.

Selain menulis buku, Irfan Ramdhani juga kembali ke alam bebas. Dia mendaki gunung, menyusuri goa, menyelam, sampai paralayang. Irfan pernah mengikuti Ekspedisi NKRI 2017 di Papua.

MUHAMMAD AMINULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

20 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

31 hari lalu

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Kasus Kayla Mahasiswi di Depok Korban Pembunuhan Argiyan, Ini Hasil Visum dari Polisi

41 hari lalu

Pelaku pemerkosa dan pembunuhan mahasiswi Argiyan Arbirama (20 tahun) saat menjalani rekonstruksi di Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT. 4/5 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Kayla Mahasiswi di Depok Korban Pembunuhan Argiyan, Ini Hasil Visum dari Polisi

Selain kasus pembunuhan Kayla, Argiyan juga dilaporkan ke Polres Metro Depok atas pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap 2 perempuan lain.


Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

49 hari lalu

Petugas membantu penyandang disabilitas memasukkan surat suara ketika mengikuti pemilu 2019 susulan di TPS 31 Jayapura Selatan, Jayapura, Papua, Kamis, 18 April 2019. Pemilu susulan diselenggarakan di sejumlah TPS di Jayapura, Banggai, dan Jambiketerlambatan logistik pemilu. ANTARA/Gusti Tanati
Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?


Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

50 hari lalu

Seorang Penyandang Disabilitas memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat mengikuti simulasi Pemilihan Umum 2019 di gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta, 14 Februari 2019. Kegiatan yang diselenggarakan KPU RI tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih penyandang disabilitas dan mengurangi surat suara yang tercoblos secara tidak sah pada Pemilu 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

Para difabel memiliki hak suara untuk memilih di Pemilu 2024. Ini prosedur dan cara dari KPU untuk disabilitas saat pencoblosan surat suara di TPS.


Penakluk Benua Antarktika

51 hari lalu

Penakluk Benua Antarktika

Diansyah Putri Handayani menjadi perempuan Indonesia pertama yang mencapai Benua Antarktika. Bagaimana kisahnya?


Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

55 hari lalu

Dedi Santoso, difable penjual kue maju jadi Caleg DPRD Kota Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

Seorang penyandang difabel yang juga penjual kue basah di Kota Bogor maju sebagai caleg dengan harapan dapat membantu kaumnya bila terpilih.


Kesan Pertama Keluarga Korban Pembunuhan Mahasiswi di Depok Terhadap Argiyan

57 hari lalu

Tim Inafis Polres Metro Depok mengecek TKP remaja putri yang tewas di rumah kontrakan Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT. 4/5 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis malam, 18 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kesan Pertama Keluarga Korban Pembunuhan Mahasiswi di Depok Terhadap Argiyan

Ayah korban pembunuhan mahasiswi di Depok langsung minta Argiyan Arbirama ditangkap ketika diminta polisi untuk datang ke RS Polri.


Kostum Ganjar-Mahfud di Debat Cawapres ala Mapala: Ramah Lingkungan Sesuai Tema

57 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan slayer yang dikenakannya saat mengikuti debat Cawapres keempat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat kali ini bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kostum Ganjar-Mahfud di Debat Cawapres ala Mapala: Ramah Lingkungan Sesuai Tema

Gaya Ganjar-Mahfud mirip mapala dengan kemeja lengan panjang hijau dan slayer krem lengkap dengan emblem kampanye, yang ramah lingkungan.


Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Ada Korban Lain Ardi yang Kini Hamil 9 Bulan

59 hari lalu

Tim Inafis Polres Metro Depok saat mengevakuasi jasad mahasiswi diduga korban pembunuhan oleh pacarnya di sebuah di rumah kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, Kamis malam, 18 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Ada Korban Lain Ardi yang Kini Hamil 9 Bulan

Tersangka pembunuhan mahasiswi di Depok, Ardi diduga playboy karena juga dilaporkan menghamili perempuan lain.