Tips Buat Difabel yang Ingin Kuliah di Australia

Selasa, 18 Februari 2020 10:00 WIB

Ilustrasi disabilitas. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang berhak menempuh tingkat pendidikan sesuai kemampuan dan keinginannya, termasuk difabel. Salah satu program yang menyediakan akses luas untuk menempuh pendidikan adalah beasiswa Australia Award Indonesia atau AAI atau yang dulu dikenal dengan nama beasiswa Australia Award Scholarship (AAS).

"Saya berencana mengambil program master di University of Melbourne khususnya di bidang Global Communication," ujar Agus Srigiyanti, tunanetra penerima beasiswa AAI saat diwawancara di Anvaya Hotel, Kuta, Bali, Rabu 12 Februari 2020. Menurut Agus, proses seleksi oleh AAI dilakukan secara inklusi dan menyetarakan pelamar disabilitas maupun pelamar non disabilitas.

Panitia ujian menyediakan akses bagi difabel untuk ujian, terutama di tahap pembekalan. Akses yang diperlukan antara lain komputer jinjing dengan pembaca layar dan head set.

Tahap terpenting yang harus diperhatikan pelamar dengan disabilitas adalah kampus yang akan dipilih. Beberapa pelamar dengan disabilitas hampir selalu memiliki kriteria utama dalam setiap pemilihan kampus. "Apakah program pendidikan di kampus tersebut memiliki akses terhadap penyandang disabilitas?" ujar Suryandaru, seorang penerima beasiswa yang juga mantan Ketua DPC Persatuan Tunanetra Indonesia Kota Semarang.

Akses terhadap jurusan yang akan dipilih menjadi penting karena berkaitan dengan pelaksanaan kuliah dan pemilihan mata kuliah wajib yang harus diambil. "Sebab kami sudah diinformasikan, mata kuliah wajib itu harus lulus, bila ada yang tidak dapat terakses tentu akan memberatkan perkuliahan nantinya," kata Suryandaru.

Advertising
Advertising

University Representation dari Victoria University, Ari Revantara menjelaskan hampir seluruh jurusan di kampus Australia memiliki aksesibilitas yang baik. Bahkan, hampir setiap kampus di Australia memiliki unit layanan disabilitas yang bertugas mengurusi keperluan mahasiswa dengan kebutuhan khusus di kampusnya.

"Mereka terikat dengan Disability Act yang mewajibkan penyediaan akses bagi mahasiswa berkebutuhan khusus," kata Ari. Meski begitu, mahasiswa difabel tetap harus tahu apa saja kebutuhannya dan nanti tinggal disampaikan kepada pihak universitas.

Penerima beasiswa berkebutuhan khusus lainnya, Amrullah mengingatkan pentingnya sarana akomodasi bagi mahasiswa saat tinggal di Australia. Salah satu kriteria sarana akomodasi yang harus dipenuhi antara lain, tempat tinggal yang terakses bagi penyandang disabilitas.

"Apakah tempat tinggal tersebut mudah dijangkau mahasiswa dengan disabilitas, dan perhatikan pula mengenai biayanya," kata Amrullah yang juga pengacara komunitas disabilitas di Lombok, ini.

Berita terkait

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

14 jam lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

18 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

18 jam lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

22 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

23 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

1 hari lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

1 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya