Balai Wyata Guna Seleksi Tunanetra yang Menghuni Asrama

Minggu, 19 Januari 2020 12:11 WIB

Penghuni wisma tunanetra Wyata Guna kembali masuk ke asrama setelah menginap empat malam di pinggir Jalan Pajajaran Bandung, Sabtu 18 Januari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

TEMPO.CO, Bandung - Penghuni Balai Wyata Guna yang sebelumnya mengungsi di sepanjang Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, akhirnya kembali ke asrama. Pada Sabtu petang, 18 Januari 2020, sekitar 30-an mahasiswa tunanetra bersama pendamping membawa kembali barang-barang mereka dari trotoar ke asrama.

Mereka dibolehkan kembali masuk asrama setelah empat malam tidur di pinggir Jalan Pajajaran Bandung. Pengelola asrama Wyata Guna akan memberikan pelayanan dan hak seperti semula. Hanya saja, akan ada penilaian bagi penghuni selama tinggal di asrama.

Mahasiswa tunanetra yang selama ini tinggal di asrama Wyata Guna harus keluar dari sana karena menteri sosial mengubah status dari panti menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung. Pengungsi yang merupakan mahasiswa tunanetra dari berbagai kampus di Bandung itu tergabung dalam Forum Akademisi Luar Biasa.

Relawan membantu mengembalikan barang-barang pengungsi tunanetra ke asrama Wyata Guna Bandung, Jawa Barat, Sabtu 18 Januari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

Kembalinya para penghuni panti ke asrama balai merupakan hasil perundingan antara Forum Akademisi Luar Biasa dengan perwakilan Kementerian Sosial dan pengelola Balai Wyata Guna. Perundingan yang berlangsung sejak Jumat malam hingga Sabtu dinihari, itu menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam nota kesepahaman.

Advertising
Advertising

Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra Wyata Guna Bandung, Sudarsono mengatakan hak dan pelayanan kepada penghuni asrama sama seperti peserta rehabilitasi tunanetra. "Ada asrama, makanan, pakaian, dan lain-lain," katanya kepada Tempo di Wyata Guna, Sabtu 18 Januari 2020.

Penghuni laki-laki terbagi ke dua asrama yang berdampingan dengan total kapasitas 24 orang. Sementara penghuni perempuan berada di asrama terpisah dengan kapasitas 8 orang. Pihak balai, kata Sudarsono, akan melakukan penilaian terhadap para penghuni asrama terkait pendidikan mereka di universitas.

Seorang tunanetra menangis saat kembali ke Asrama Flamboyan Wyata Guna Bandung Sabtu 18 Januari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

Penilaian akan diberlakukan berkala setiap enam bulan. "Akan ada assesment bagaimana hasil pembelajaran mereka. Kalau mau skripsi misalnya, kami dorong dan membantu apa kendalanya agar segera selesai," ujarnya. Pengelola balai, menurut Sudarsono, harus memastikan para mahasiswa tunanetra itu serius kuliah. Jika di tengah jalan ada yang memilih putus atau drop out, pihak balai akan menawarkan program rehabilitasi berupa pendidikan vokasi sesuai pilihannya.

Juru bicara Forum Akademisi Luar Biasa, Elda Fahmi mengatakan mereka hanya bisa tinggal di asrama Balai Wyata Guna sampai lulus kuliah. Menurut dia, mereka tetap memperjuangkan pencabutan Peraturan Menteri Sosial Nomor 18 Tahun 2018 yang mengubah panti menjadi balai. "Agar generasi tuna netra setelah kami terjamin pendidikan dan pembinaannya oleh negara," ujarnya.

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

18 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

4 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

6 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

6 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

7 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

12 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

12 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

16 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya