Psikolog Ingatkan Pentingnya Kebutuhan Orang Tua Anak Difabel

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 9 Januari 2020 10:00 WIB

Aksi seorang bocah down syndrome memperagakan busana dalam ajang Petite Fashion Week di Madrid, Spanyol, 6 Oktober 2017. Beberapa model di acara tersebut berasal dari Garrigou Foundation, tempat pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. AFP PHOTO / GABRIEL BOUYS

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Anisa Cahya mengingatkan pentingnya memperhatikan kebutuhan orang tua dari anak difabel. Sebagai orang tua, menurut dia, mereka memang selalu mendahulukan apapun keperluan anaknya, dan sering kali mengabaikan kebutuhan pribadi.

Mengasuh anak berkebutuhan khusus memang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, tetap berpikir terbuka dan positif. Orang tua harus memahami kondisi anak difabel dan lingkungan yang kerap memandang sebelah mata kepada buah hatinya sampai mengasihaninya. Tapi adakah yang memahami kondisinya?

Psikilog Anisa Cahya mengatakan para orang tua dari anak berkebutuhan khusus memerlukan jeda atau 'time out'. Rehat ini diperlukan saat muncul rasa lelah dalam merawat anak. "Lakukan hal-hal yang menyenangkan di waktu-waktu tertentu ketika memungkinkan," kata Anisa Cahya.

Rehat ini baik untuk mengisi ulang kembali energi untuk merawat buah hatinya. "Banyak yang bisa dilakukan selama masa jeda. Kembali lagi ke passion masing-masing," kata Anisa. "Jeda bukan berarti berhenti, namun mengembalikan tenaga dan pikiran agar kembali bersemangat."

Ilustrasi ibu dan anak bermain. Foto: Purewow

Advertising
Advertising

Anisa Cahya yang juga aktif sebagai Tim Edukasi di Indonesia Care for Rare Diseases, ini menjelaskan, berbeda dengan merawat anak yang sedang sakit pada umumnya, artinya ada harapan untuk sembuh sehingga tantangan ini akan berakhir dalam periode tertentu.

"Sementara merawat anak berkebutuhan khusus, siapapun tak pernah tahu kapan 'berakhir'. Jadi, orang tua harus punya waktu untuk mengolah energi, agar tetap bisa berperilaku dan berpikir positif," kata dia.

Untuk melakukan jeda ini, Anisa Cahya mengatakan perlu lingkungan yang mendukung atau supporting system bagi ibu. Sang ayah atau keluarga besar misalnya, dapat membantu dengan sejenak menggantikan ibu yang mengurus anak difabel.

Bantuan dari sistem pendukung ini sekaligus menjadi bentuk penerimaan bahwa ada anggota keluarga yang unik di dalam keluarga besarnya. Anisa Cahya menambahkan, umumnya ayah dan ibu dari anak difabel sudah bisa menerima semua ini. Sedangnya kakek nenek atau anggota keluarga besar lainnya biasanya membutuhkan waktu untuk menghadapi kenyataan.

EKA WAHYU PRAMITA

Berita terkait

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

4 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

5 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

5 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

8 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

12 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

12 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

22 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

22 hari lalu

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

42 hari lalu

Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak

Baca Selengkapnya

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

42 hari lalu

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.

Baca Selengkapnya