Insan Tuli Jadi Pasukan Kura - Kura Gojek, Ini Kisahnya

Rabu, 22 Mei 2019 20:22 WIB

Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Malik, insan tuli asal Jakarta Selatan itu bersiap-siap dengan tas punggungnya yang sebesar televisi tabung 21 inch. Iya lapisi tubuhnya dengan jaket hijau sebagai pertanda ia adalah Mitra resmi perusahaan ojek online Gojek. Di luar jaket Gojek, Malik melapisi lagi dengan rompi hitam, dengan simbol kura - kura berlari bertuliskan Tunarungu Jabodetabek.

Baca: Pasukan Elite Gojek dari Kalangan Tuli: Elite Squad Fighter

Malik adalah insan tuli yang bergabung dalam tim pengantar barang GoSend Dan GoKilat sejak dua tahun lalu. Ia bersama sekitar 40 orang insan tuli lainnya dikenal sebagai pasukan kura kura, karena sering mengantar paket dengan ukuran yang sangat besar dan berat di belakang motor mereka, sehingga menyerupai cangkang kura kura. Paket yang terkadang lebih besar dari punggung mereka itu, diantar dengan sangat profesional ke alamat pengguna jasa GoSend.

“Ada sekitar 45 orang Tunarungu yang tergabung sebagai pasukan kura-kura pada aplikasi GoSend. Mereka mengantar barang dengan motornya ke seluruh wilayah Jabodetabek,” ujar pembina sekaligus pendamping insan Tuli yang tergabung dalam GoSend, Fika Chasas Meta, saat dihubungi Selasa 21 Mei 2019.

Berbeda dengan insan tuli lain yang terbiasa menggunakan bahasa isyarat dengan orang pada umumnya, pasukan kura-kura memilih untuk berusaha berbicara dengan orang Lain menggunakan bahasa umum. Meskipun dengan artikulasi yang berbeda, para pasukan kura-kura ini tetap berusaha aktif berkomunikasi dengan pengguna jasa GoSend.

Bila menemui kesulitan berkomunikasi di tengah pekerjaan, pasukan kura-kura ini akan menghubungi pendamping mereka sesama Mitra gojek yang tergabung dalam kelompok Elite Squad Fighter. Salah satu pengalaman itu terjadi ketika seorang anggota pasukan kura-kura tersasar saat mengantar barang di kawasan industri Pulogadung. Para pendamping inilah yang menavigasi mereka ke jalur yang benar.

Advertising
Advertising

Selain beranggotakan insan tuli laki-laki, pasukan kura-kura juga beranggotakan insan tuli perempuan. Salah satunya Indri, anggota pasukan kura-kura asal Depok. Sebagai perempuan, Indri tetap membawa barang yang sama dengan yang dibawa pasukan kura-kura laki-laki. “Saya bahkan pernah mengantar barang diatas 07.00 malam di kawasan Ciledug, meskipun waktu itu saya agak ketar-ketir, saya tetap menjalani tugas saya hingga barang sampai kepada pemiliknya,” ujar Indri, melalui Fika.

Pasukan kura-kura ini beredar di seluruh wilayah Jabodetabek di jam kerja. Namun, juga banyak dari mereka yang militan mengantar barang hingga di atas 21.00. Pasukan ini juga dikenal sebagai pengantar barang yang jarang mengeluh, sehingga memiliki jumlah pengiriman di atas rata-rata Mitra gojek dari kalangan non disabilitas.

Satu-satunya tantangan bagi pasukan kura-kura ini adalah komplain dari pengguna jasa GoSend yang salah menangkap cara berkomunikasi mereka. “Mungkin karena mereka cara berkomunikasinya agak kaku,” ujar Fika.

Baca: Yura Yunita Rilis Video Klip Merakit untuk Tuli

Satu-satunya cara mengenali pasukan kura-kura selain dari rompi mereka adalah identitas yang tercantum dalam aplikasi. Biasanya, nama pasukan kura-kura Akan diikuti keterangan Tunarungu setelah nama mereka. “Misalnya, nama Malik atau Indri, diikuti dengan keterangan Tunarungu. Jadi Malik Tunarungu atau Inggri Tunarungu. Saat ini mereka inginnya disebut seperti itu, bukan insan Tuli,” ujar Fika yang juga mengerti bahasa isyarat.

Berita terkait

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

6 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

8 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

10 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

14 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

15 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya