Ahli: Anak Down Syndrome Berbakat di Bidang Seni

Sabtu, 11 Mei 2019 14:59 WIB

Kidung Sariro Ayu (digendong ibunya), anak dengan down syndrome yang berbakat melukis memamerkan karyanya dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dokter spesialis patologi anatomi, Oei Hong Djien mengatakan anak-anak dengan down syndrome mempunyai kecenderungan terampil di bidang seni karena mempunyai emosi yang kuat. Pendapat ini diamini oleh para orang tua anak berkebutuhan khusus. Mereka menyatakan anak-anaknya yang mengalami down syndrome lebih mudah mencerna aktivitas seni dan mampu mengekspresikan diri melalui karya.

Baca: Yang Dilakukan Jika Bayi dalam Kandungan Terdeteksi Down Syndrome

"Emosi terkait rasa. Emosinya anak-anak down syndrome ini hebat sehingga karya-karya unik," kata Oei Hong Djien yang juga kurator dan kolektor lukisan asal Magelang, Jawa Tengah. Pernyataan itu disampaikan Oei Hong Djien saat membuka pameran tunggal sketsa karya anak down syndrome, Putri Pertiwi bertajuk 'Titik Balik' di Bentara Budaya Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Putri Pertiwi memamerkan 90 lukisan yang dia buat dalam tempo 2 tahun. "Kalau orang awam melihat gambarnya, tidak bisa membedakan itu buatan anak down syndrome atau bukan," kata Oei Hong Djien. Anak down syndrome, menurut dia, biasanya menghasilkan lukisan yang terkesan beraliran abstrak saat awal menggambar. Itu terjadi lantaran saraf motoriknya lemah. Jika terus berlatih, tentu dapat menghasilkan lukisan yang bagus dengan warna-warna yang menarik pula.

Artikel terkait: Putri Pertiwi, Down Syndrome Pameran Tunggal Seni Sketsa

Advertising
Advertising

Karya-karya yang ditampilkan anak-anak down syndrome, menurut Oei Hong Djien, bisa membuka mata dan cakrawala masyarakat bahwa keterbatasan intelektual tidak membuat mereka tak berprestasi. Bahkan anak-anak down syndrome bebas mengekspresikan karya seninya tanpa terpengaruh penilaian baik atau buruk dari orang lain.

Kondisi ini, Oei Hong Djien melanjutkan, berbeda dengan anak-anak yang mudah besar hati ketika disanjung dan gampang jatuh ketika mendapat komentar negatif. "Semua bisa dicapai asalkan ada kemauan. Juga dibantu dan didukung orang-orang sekitarnya," kata Oei Hong Djien.

Sejumlah anak down syndrome membuktikan diri mampu menampilkan karya-karya seninya. Ada Putri Pertiwi, 27 tahun, dari Yogyakarta yang menggambar sketsa; Kidung Saliro Ayu, 3,5 tahun dari Bantul yang sudah mampu membuat lukisan motif lingkaran; juga ada Imansyah Aditya Fitri, 16 tahun asal Payakumbuh, Sumatra Barat, yang piawai bermain drum.

Ibunda Kidung Saliro Ayu, Evi mengatakan putrinya mulai menggambar dengan membuat titik-titik dari krayon pada kertas. Terkadang Kidung juga membuat titik-titik dengan ujung jari yang dicelupkan ke dalam cat warna.

Sekarang Evi mengarahkan Kidung untuk membuat pola lingkaran pada kain. Pola itu kemudian diisi dengan aneka biji-bijian yang ditempel. "Saya buatkan motifnya dan Kidung yang menabur biji pada kain lalu ditekan," kata Evi.

Biji-bijian, menurut Evi, bagus untuk melatih saraf motorik Kidung yang lemah. Kidung bisa merasakan biji-bijian yang kasar, berbentuk bulat, maupun lonjong. Biji-bijian yang ditempel antara lain kacang hijau, kacang hitam, sagu mutiara yang diberi warna sesuai keinginan Kidung.

Setiap pagi Kidung melakukan terapi dengan memasukkan tangannya ke dalam timbunan biji-biji kacang hijau. Lalu jemarinya meremas bulir-bulirnya.

Baca juga: Tips Bangkitkan Semangat Anak Down Syndrome dari Para Ibu

Sejak bergabung dengan Komunitas Perspektif yang melatih seni anak-anak berkebutuhan khusus, Evi mengetahui pola menggambar yang diajarkan kepada anak-anak istimewa itu mulanya adalah membuat titik, lingkaran, garis, kemudian aneka pola yang sudah membentuk objek tertentu. "Karena pola menggambar anak-anak down syndrome awalnya tak berbentuk," kata Evi.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

10 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

25 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

37 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

53 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

53 hari lalu

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya