Siswa Tunanetra SLB Yaketunis Yogyakarta Belajar Simulasi Gempa

Sabtu, 27 April 2019 10:00 WIB

Para siswa dan guru SLB Yaketunis Yogyakarta menjalani simulasi gempa pada, Jumat, 26 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumat pagi, 26 April 2019, menjelang pukul 08.30, Kepala Sekolah Luar Biasa atau SLB Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) Kota Yogyakarta, Andarini Eka memencet tombol alarm di samping pintu kantor kepala sekolah. Suara alarm menguar. Anak-anak tunanetra yang sedang belajar di tiga kelas langsung bereaksi.

Baca: Kendala dan Usulan Tunanetra dari Balik Bilik Suara yang Terulang

Ada siswa yang berdesakan masuk ke kolong meja. Ada yang memegang buku di atas kepala. Ada yang memasukkan kepala ke dalam kardus. Ada juga siswa yang berbaring karena menyandang multiple disability with visual impairment, meliputi difabel netra, wicara, dan autistik.

Andarini kemudian memberi aba-aba. “Ayo, menuju titik kumpul!” ucapnya dengan suara lantang. Sekitar 20 anak perlahan keluar ruang kelas dengan bimbingan para guru yang juga tunanetra. Mereka berjalan sembari melindungi kepala dengan tas atau buku tebal. Pohon belimbing di halaman sekolah menjadi area titik kumpul.

Andarini mengecek satu per satu ruang kelas untuk memastikan tidak ada murid yang tertinggal. Namun di satu ruangan, dia melihat seorang siswa bersama guru yang juga difabel netra. “Kenapa masih di dalam kelas, Bu?” tanya Andarini kepada guru tersebut. “Anaknya enggak bisa jalan. Saya di sini menemani," ucap guru.

Advertising
Advertising

Para siswa dan guru SLB Yaketunis Yogyakarta menjalani simulasi gempa pada, Jumat, 26 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Andarini langsung membopong Faza keluar ruangan. Guru itu mengikuti. Anak-anak lainnya masih berkumpul di bawah pohon belimbing. Mereka bersendau gurau bersama teman dan gurunya. Andarini dibantu guru yang lain mengabsen muridnya satu per satu. Andarini kemudian memberi aba-aba kepada mereka untuk ke luar sekolah menuju titik kumpul berikutnya.

Para siswa kembali riuh. Mereka berjalan bersama-sama keluar gerbang sekolah, masih dengan tas dan buku di atas kepala. Mereka berjalan sembari berpegangan pada pundak temannya sehingga membentuk deretan ke belakang.

Baca juga: Pelaut Tunanetra Asal Jepang Lintasi Samudera Pasifik

Di sebuah warung roti bakar yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah, mereka berhenti. Di situlah titik kumpul yang disepakati. “Alhamdulillah selamat semua. Istirahat sambil menunggu bantuan dari luar. Kami akan menghubungi orang tua kalian,” kata Andarini. Itu adalah proses simulasi gempa yang digelar SLB Yaketunis Yogyakarta dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.

Para siswa dan guru SLB Yaketunis Yogyakarta menjalani simulasi gempa pada, Jumat, 26 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Siswi Kelas I Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yaketunis Yogyakarta yang turut bergabung dalam simulasi bencana, Farah Mujahiddah Setyaningrum, 14 tahun, mengatakan simulasi ini bermanfaat agar tidak panik saat terjadi bencana.

“Dulu waktu terjadi gempa, saya panik dan lari sampai beberapa kali terpeleset. Kalau ada simulasi seperti ini, saya tahu ke mana harus pergi menyelamatkan diri," ucap Farah yang pernah merasakan gempa pada 2014.

Artikel lainnya:
Mengenal Sindrom Usher Penyebab Tuli dan Buta Secara Bersamaan

Lantaran berasal dari sekolah yang berbeda, Farah dan beberapa teman sesama tunanetra dari MTs menjalani orientasi lingkungan dulu setiba di SLB. Dia dan teman-temannya belajar mengenali lokasi titik kumpul dan lingkungan sekitar ruang kelas. “Yang penting jangan panik," kata Farah.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

11 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

13 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya