Bikin Tasbih Mengasah Kemampuan Motorik Anak Berkebutuhan Khusus

Minggu, 21 April 2019 10:23 WIB

Tasbih Sinergi karya anak kerkebutuhan khusus dari Sekolah Khusus Spectrum di Tangerang, Sabtu 13 April 2019 TEMPO | Astari P. Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Meronce atau memasukkan tali ke dalam manik-manik adalah sebuah keterampilan sederhana untuk anak yang mulai berkembang di usia 3 sampai 5 tahun. Namun bagi anak berkebutuhan khusus, keterampilan ini memiliki peran penting untuk membuat mereka merasa tenang dan rileks. Sebab itu, aktivitas membuat tasbih menjadi cara untuk mendorong anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya.

Baca: Ternyata Anak Jenius Masuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sekolah Khusus Spectrum yang memberikan edukasi formal untuk anak-anak berkebutuhan khusus menerapkan proyek membuat tasbih. Pembuatan tasbih diharapkan mampu mengasah keterampilan motorik halus siswa berkebutuhan khusus. Perhatian dan konsentrasi para murid juga meningkat dan perilaku serta emosi mereka menjadi lebih tenang.

“Banyak anak berkebutuhan khusus bisa mengerjakan pembuatan tasbih, namun tidak semuanya bisa mengikuti proses pembuatan tasbih dari awal sampai akhir,” tutur Sandra Talogo, Direktur Administrasi dan Pendiri Sekolah Khusus Spektrum, di Tangerang, Sabtu 13 April 2019. Walaupun terlihat sederhana, membuat tasbih adalah kegiatan cukup menantang untuk anak berkebutuhan khusus.

Proses pembuatan tasbih ini dimulai dengan mengukur benang, menghitung jumlah manik-manik, memasukkan benang ke dalam manik-manik. Yang juga penting adalah bagaimana anak berkebutuhan khusus mengikuti pola, mengikat, mengemas, sampai menempel selotip pada setiap kemasan. Anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan bantuan selama proses pembuatan tasbih ini didampingi oleh masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah yang tak bekerja.

Advertising
Advertising

Proses pembuatan Tasbih Sinergi oleh anak berkebutuhan khusus di Sekolah Khusus Spectrum di Tangerang. Foto Istimewa

"Jadi anak berkebutuhan khusus yang sering dipandang sebelah mata ini sebenarnya bisa membantu untuk community development. Masyarakat yang membantu mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dan senang," kata Sandra Talogo. Setiap lima anak berkebutuhan khusus yang telah dilatih untuk membuat tasbih membuka peluang bagi lima orang yang membutuhkan penghasilan dengan menjadi pendamping.

Masing-masing siswa berkebutuhan khusus dan pendampingnya bisa menghasilkan 200 buah tasbih setiap bulan. Untuk para pendamping, dalam sebulan mereka bisa mendapatkan Rp 500 ribu. Dengan adanya hubungan antara anak berkebutuhan khusus dengan masyarakat sekitar ini, maka proyek tasbih tersebut diberi nama “Tasbih Sinergi”.

"Sinergi yang berkelanjutan akan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus bisa memberikan konstribusi pada komunitas sekitar," kata Sandra Talogo. Adapun masyarakat yang tidak bekerja dan tak punya penghasilan dapat memberikan dukungan pada keberlangsungan pengembangan kemandirian anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Tips Bangkitkan Semangat Anak Down Syndrome dari Para Ibu

Untuk pemasarannya, 'Tasbih Sinergi' yang dijual seharga Rp 17 ribu sampai Rp 22 ribu ini oleh remaja kelas III SMA. "Mereka membuat toko online untuk memasarkannya," ucap Sandra.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

17 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

25 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

25 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

38 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

53 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

54 hari lalu

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya

Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

58 hari lalu

Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

28 Februari 2024

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.

Baca Selengkapnya