Surya Candra, Caleg Difabel Pembela Kaum Buruh

Rabu, 6 Maret 2019 12:04 WIB

Surya Tjandra, Caleg Partai Solidaritas Indonesia di daerah pemilihan Jawa Timur 5 atau wilayah Malang Raya yang mencakup kota dan kabupaten Malang. Ia penyandang disabilitas polio.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusung nama Surya Tjandra, 47 tahun, sebagai salah satu calon legislatif di daerah pemilihan Jawa Timur 5 atau wilayah Malang Raya yang mencakup Kota dan Kabupaten Malang. Surya adalah salah satu caleg difabel dengan disabilitas daksa polio di kaki kirinya sejak berusia 6 bulan.

Baca: Ternyata Anak Jenius Masuk Anak Berkebutuhan Khusus

Menamatkan kuliah di fakultas hukum universitas Indonesia pada tahun 1995, Surya sudah setahun lebih dulu aktif di lembaga bantuan hukum Jakarta. Iya banyak menangani dan membela kasus-kasus kaum buruh tanpa menerima bayaran. Lantaran sering menangani kasus Probono, Surya dan teman temannya sesama aktivis mendirikan lembaga Swadaya masyarakat bernama Trade Union Right Center (TURC) pada 2003.

“Soal pembiayaan, saya tidak khawatir karena saya juga menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Atmajaya dan ada beberapa sumber lainnya, memang untuk sementara ini saya merasa lebih cocok pada gerakan non profit,” ujar Surya saat dihubungi tempo, Selasa 5 Maret 2019.

Sejak 2003 hingga saat ini Surya masih aktif mengadvokasi kasus kasus perburuhan. Tidak hanya di lingkup perburuhan, Surya juga salah satu advokat yang mendorong disahkannya Undang Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Ia bersama beberapa advokat lainnya yang bergabung dalam Tim penggugat pemerintah, memenangkan gugatan mengenai pengesahan undang undang sistem jaminan sosial nasional di pengadilan negeri Jakarta Pusat pada tahun 2010.

Surya Tjandra, Caleg Partai Solidaritas Indonesia di daerah pemilihan Jawa Timur 5 atau wilayah Malang Raya yang mencakup kota dan kabupaten Malang. Ia penyandang disabilitas polio.

“Sebab harusnya undang undang tentang sistem jaminan sosial itu sudah harus diketok Palu sejak tahun 2009, makanya ketika kami ajukan gugatan ke pengadilan negeri Jakarta pusat, gugatan itu dikabulkan dan undang undang tentang sistem jaminan sosial nasional itu akhirnya disahkan,” ujar Doktor of Philosophy Comon in Law Dari Leiden university, Nederland ini.

Tahun 2015 Surya ikut mencalonkan diri dalam bursa calon pimpinan komisi pemberantasan korupsi. Namanya masuk dalam 10 besar calon pimpinan KPK. Namun di putaran terakhir, Surya gagal melaju karena tidak memiliki jaringan pendukung yang banyak di DPR.

Beberapa tahun sebelum tahun 2018, salah satu koleganya di partai solidaritas Indonesia yang menjabat sebagai Sekjen, Raja Juli Antoni mengajaknya untuk bergabung ke PSI. Ayah satu putri ini pun langsung menyetujui. Surya ditempatkan mewakili Dapil Jawa Timur lima di Kota dan Kabupaten Malang karena wilayah tersebut dinilai PSI memiliki preferensi politik yang cukup baik.

“Kami membuat indeks wilayah mana yang paling politable Dan Malang Raya adalah wilayah yang memiliki indeks cukup baik, warga di situ cenderung tidak fanatik atau memiliki referensi politik Yang itu itu saja,” kata Surya. Meskipun, ia tidak memungkiri Jakarta memiliki tingkat elektabilitas yang lebih tinggi untuk dirinya.

Vice Director Operational Field Jakarta Legal Aid Institute yang sehari-hari menyetir mobilnya sendiri ini memiliki kampanye politik menghapus dana aspirasi anggota DPR. Lantaran Dana aspirasi tersebut dinilai Surya dan PSI memiliki jumlah yang tidak masuk akal dan dapat menghabiskan anggaran negara. Menurut Surya sangat disayangkan, bila uang rakyat dihabiskan untuk membayar dana aspirasi yang tidak jelas penggunaannya.

“Jumlah dana aspirasi itu besar sekali, perorang bisa mencapai Rp 2-3 miliar,” ujar Surya. Demi melaksanakan kampanye nya tersebut, Surya dan Tim suksesnya rela berkampanye dari pintu ke pintu. Ia berkampanye dengan menyebarkan komik pendidikan mengenai perlunya penghapusan dana aspirasi DPR.

Baca: Simak Janji Dua Kubu Capres untuk Para Penyandang Disabilitas

Meski Surya merupakan salah satu penyandang disabilitas, Dewan penasehat TURC ini justru tidak menggabungkan diri secara khusus di organisasi organisasi Penyandang disabilitas. Surya justru berjuang di bidang perburuhan dan membangun jaringannya di dunia tersebut. Iya termasuk orang yang tidak pernah ragu ragu atau malu melakukan sesuatu yang dianggapnya benar. “Saya saat jadi advokat probono di LBH dulu, sering ke kantor naik sepeda. Nggak ada masalah fisik buat saya, kalo ngomong yang dilihat kan mukanya, bukan kakinya,” ujar Surya.

Berita terkait

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

1 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

12 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

27 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

33 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

37 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

39 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

40 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya