Ternyata Anak Jenius Masuk Anak Berkebutuhan Khusus

Kamis, 28 Februari 2019 13:46 WIB

Ilustrasi anak jenius. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus tidak hanya merujuk pada sebuah kondisi disabilitas. Anak dengan tingkat inteligensia yang terlalu tinggi dan melampaui anak - anak seusianya juga dapat dikategorikan sebagai ABK. "Dalam dunia psikologi dikenal ABK ekstrim kiri yaitu ABK dengan tingkat intelijensia di bawah rata-rata, sedangkan ABK ekstrim kanan adalah ABK dengan kategori intelijensia superior atau genius," ujar Psikolog Pendidikan Universitas YARSI, Alabanyo Berbahama, dalam pelatihan mengenai ABK dengan Multi Disability and Visual Impairment (MDVI), di Saung Mitra Netra, Rabu 27 Februari 2019.

Baca: Anak Berkebutuhan Khusus Tak Suka Disebut Istimewa, Kenapa?

Dalam paparan Alabanyo, yang mengutip hasil pengukuran tes psikologi Wechsler, ABK dapat dikategorikan berada dalam kondisi disabilitas mental atau mental defective jika memiliki tingkat intelijensia di bawah 70. Alat tes ini berlaku bagi kalangan umum dan harus diterapkan secara individual.

Skala intelijensia lain yang digunakan untuk menguji tingkat disabilitas mental yang lebih berat adalah Stanford Binet. Skala ini memaparkan rentang IQ pada disabilitas mental yang lebih detil. Skala ini dapat mengukur tingkat intelijensia ABK dalam kategori mampu latih atau rentang IQ 55 - 70, mampu rawat 41 - 55, disabilitas mental parah (severe mental retardation) 26 - 40, dan disabilitas mental berat (profound mental retardation) 0- 25. "Severe mental retardation biasanya terdapat pada kasus ABK yang disertai kelainan medis, misalnya gagal jantung, ada luka yang menyebabkan kelainan fungsi otak,dan akibat fisik lainnya," ujar Alabanyo.

Sementara itu, Psikolog Pendidikan dengan Subspesialis ABK dengan tingkat intelijensia tinggi (Gifted) dari Universitas Kebangsaan Malaysia yang juga mengajar di Universitas Yarsi, Arif Triman, memaparkan ABK kelompok ini memiliki tingkat intelijensia di atas 120, disebut sebagai intelijensia superior dan di atas 130 disebut dengan intelijensia sangat superior - menurut Skala Wrechsler. "ABK seperti ini juga memiliki permasalahan sosial dalam proses menempuh pendidikannya, misalnya sulit berinteraksi dengan anak - anak lain yang memiliki tingkat IQ di bawahnya atau malas menghadapi materi pelajaran yang sudah dikuasainya," ujar Arif di kesempatan yang sama.

Baca: Marks & Spencer Bikin Baju Difabel, Ada Bagian yang Dihilangkan

Lantaran kemampuan dua jenis ABK ini berbeda dengan anak - anak pada umumnya, mereka memerlukan pendekatan khusus dalam proses pengembangan dirinya. Bila ABK Kiri memerlukan pendekatan kemandirian dan dorongan akademis menurut tingkat intelijensianya, maka ABK Kanan memerlukan pengasahan soft skill dan interaksi sosial dalam perkembangannya. "Sampai ada salah satu sekolah yang mengkhususkan pendidikan bagi Gifted Children ini, sekolah itu tidak menyediakan pembelajaran akademis, melainkan pengasahan soft skill dan kemampuan interaksi sosial bagi anak-anaknya," ujar Arif.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

12 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

12 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya