Anggapan Keliru Terhadap Penyandang Disabilitas Mental

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 18 Desember 2018 09:00 WIB

Ilustrasi pasung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mengidentifikasi anggapan keliru masyarakat terhadap penyandang disabilitas mental. Peneliti Komnas HAM, Mochamad Felani mengatakan sebagian masyarakat ada yang mengira penyandang disabilitas mental adalah orang kerasukan jin atau terkena kutukan.

Baca: Polah Lucu Siswa Difabel Saat Naik Angkot Khusus Disabilitas

"Masih ada persepsi keliru mengenai penyandang disabilitas mental yang dianggap sebagai kutukan Tuhan dan kerasukan jin," ujar Mochamad Felani di Kantor Komnas HAM, Jakarta, beberapa waktu lalu. Identifikasi itu ditemukan setelah Komnas HAM mengobservasi empat panti sosial swasta di Brebes dan Cilacap Jawa Tengan, serta Sleman dan Bantul, Yogyakarta pada November 2018.

Mochamad Felani melanjutkan, penyandang disabilitas mental masih menanggung stigma yang berat, seperti dianggap berbahaya serta tidak memiliki masa depan dan tidak bermartabat, sehingga dijauhi dan disingkirkan dari keluarga. Padahal keluarga dan lingkungan merupakan tempat rehabilitasi terbaik untuk penyandang disabilitas mental.

Sebelum mengobervasi panti sosial swasta di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mochamad Felani menjelaskan, sebelumnya peneliti dari Komnas HAM melakukan observasi di Aceh Besar. Di sana, persepsi masyarakat tentang penyandang disabilitas mental juga sama. Mereka dianggap berbahaya, cenderung melakukan kekerasan, mengganggu orang lain, dan menakutkan.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Di Bekasi, Puluhan Penderita Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih Capres

Komnas HAM menyayangkan stigma tersebut karena mengakibatkan penyandang disabilitas mental tidak diperlakukan layaknya manusia. Mereka ada yang dipasung dan ditempatkan disel. Komnas HAM mendesak pemerintah segera mengesahkan rancangan peraturan pemerintah tentang habilitasi dan rehabilitasi sosial sebagai dasar penanganan penyandang disabilitas mental. Pemerintah juga diminta melakukan pengawasan periodik terhadap panti-panti rehabilitasi sosial.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

1 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

3 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

3 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

4 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

4 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

4 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya