Kisah di Balik Angkutan Khusus Siswa Disabilitas di Kota Kediri

Minggu, 16 Desember 2018 10:00 WIB

Pemerintah Kota Kediri menyediakan sarana transportasi khusus siswa disabilitas. TEMPO | Hari Tri Wasono/Kediri

TEMPO.CO, Kediri - Pelajar penyandang disabilitas di Kota Kediri kini memiliki angkutan khusus. Mereka tak lagi berebut untuk naik ke angkutan umum bersama siswa non-disabilitas dan bisa ke sekolah bersama orang tua.

Baca: Atlet Difabel Ingatkan Pentingnya Sekolah Khusus buat Disabilitas

Alih-alih membuat angkutan baru khusus disabilitas, pemerintah Kota Kediri memanfaatkan angkutan kota yang sudah ada untuk mengubah trayek menuju jalur sekolah luar biasa. Kepala Bidang Manajemen Angkutan Dinas Perhubungan Kota Kediri, Bambang Tri Lasmono mengatakan pemenuhan angkutan khusus pelajar berkebutuhan khusus ini sudah berjalan sejak Juni 2018.

Dalam tempo enam bulan saja, keberadaan angkutan khusus siswa disabilitas ini mampu meningkatkan tingkat kehadiran siswa Sekolah Luar Biasa hingga 60 persen. Bambang mengatakan, ide pengadaan angkutan khusus ini berawal ketika menjumpai dua pelajar penderita down syndrome di masjid terminal.

Keberadaan pelajar di jam sekolah itu menarik perhatian Bambang. "Saat itu juga kami mengantar mereka pulang ke rumah dan ternyata anak dari keluarga kurang mampu," kata Bambang kepada Tempo, Sabtu 15 Desember 2018.

Sejumlah orang tua siswa disabilitas mengantar dan menyuapi anaknya selama perjalanan ke sekolah di dalam angkutan khusus siswa difabel di Kota Kediri, Jawa Timur. TEMPO | Hari Tri Wasono / Kediri

Advertising
Advertising

Dua siswa tersebut berada di masjid terminal karena tak memiliki uang untuk melanjutkan perjalanan ke SLB Putra Asih yang berjarak sekitar 5 kilometer dari terminal. Kejadian itu membuat pemerintah Kota Kediri mencari cara bagaimana agar kebutuhan transportasi pelajar disabilitas ke sekolah bisa terpenuhi.

Lantaran tak punya cukup anggaran untuk membuat armada khusus, Dinas Perhubungan meminta kesediaan sejumlah pengusaha angkutan umum. Mereka diminta meninggalkan trayek angkutan di jam sekolah, agar bisa mengantarkan para pelajar ke SLB Putra Asih.

Jumlah peserta didik sekolah tersebut mencapai 60 anak yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. "Kami meminta pemilik angkutan yang trayeknya sepi agar mau mengantar anak-anak ini ke sekolah," kata Bambang.

Dari jumlah siswa tersebut, diketahui kebutuhan armadanya mencapai empat unit. Belakangan, sebuah yayasan yang menaungi sekolah luar biasa di wilayah lain mengajukan permintaan yang sama. Hingga dilakukan penambahan armada menjadi enam unit.

Untuk pelayanan ini, Dinas Perhubungan Kota Kediri memberikan kompensasi berupa gaji kepada para sopir sebesar Rp 1,6 juta per bulan dan memberikan subsidi pembelian bahan bakar minyak sebanyak 15 liter per hari. Pemerintah juga membiayai perawatan rutin kendaraan itu sebulan sekali.

Orang tua siswa disabilitas menemani anaknya selama perjalanan ke sekolah di dalam angkutan khusus siswa difabel di Kota Kediri, Jawa Timur. TEMPO | Hari Tri Wasono / Kediri

Lambat lain, armada itu tak hanya mengantarkan anak-anak ke sekolah, tapi juga menjemput dan membawa pulang hingga ke rumah masing-masing. Bahkan pelajar yang tinggal di luar wilayah Kota Kediri juga diantar sampai ke depan pintu rumah.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, M. Ferry Djatmiko menjamin keberlangsungan penyediaan angkutan khusus disabilitas ini. Meski sederhana, keberadaan armada tersebut sangat membantu para orang tua.

Kondisi keluarga yang kurang mampu serta jarak menuju sekolah yang jauh membuat anak-anak ini jarang ke sekolah. "Setiap hari biaya naik becak ke sekolah Rp 40 ribu pulang pergi. Belum lagi kalau bapaknya kerja jadi kuli bangunan, mereka ikut tidak masuk," kata Ferry.

Beban transportasi inilah yang diambil alih Pemerintah Kota Kediri. Termasuk menyediakan bus sekolah yang beroperasi setiap hari secara gratis untuk siswa SMP dan SMA di Kota Kediri. Ferry berharap ke depan akan mampu menyediakan lebih banyak armada angkutan pelajar berkebutuhan khusus ini.

Artikel lainnya:
5 Langkah Advokasi Bagi Siswa Difabel Jika Mengalami Diskriminasi

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

10 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

2 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

24 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

25 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

25 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

32 hari lalu

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.

Baca Selengkapnya