Alat Penerjemah Bahasa Isyarat dari ITB Raih Penghargaan E2FESTA

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 23 November 2018 16:05 WIB

Para warga yang berpartisipasi untuk belajar bahasa isyarat di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat (13/04). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bandung - Tim gabungan mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau ITB dan Gwangju University memperoleh penghargaan Excellence pada ajang Global Capstone Design Fair - Engineering Education Festa (E2Festa) 2018 di Korea International Exhibition Center (KINTEX) 2 Ilsan, Korea Selatan.

Baca: Kisah Haru Sampai Lucu Relawan Bahasa Isyarat, Bak Main Teater

Direktorat Humas dan Publikasi ITB menyatakan, tim itu terdiri dari 3 mahasiswa ITB dan 2 mahasiswa Gwangju. Mereka memperoleh sertifikat dan hadiah berupa uang tunai sejumlah 500 ribu KRW atau sekitar Rp 6,4 juta.

Mahasiswa ITB yang masuk dalam tim tersebut adalah Violla Tania dari jurusan Teknik Industri angkata 2014, Dharma Kurnia Septialoka (Teknik Informatika 2014) dan Gilang Ginaris Mulia (Teknik Mesin 2014). Adapun 2 mahasiswa dari Gwangju University adalah Oh Minwoo dan Choi Kyumin yang berasal dari jurusan Electrical and Electronics.

Tim gabungan dua perguruan tinggi yang menamakan diri "Let's Talk" ini berhasil memenangkan perhargaan excellence melalui produk inovasi penerjemah gerakan tangan dari bahasa isyarat menjadi suara dan penerjemah suara menjadi teks. Inovasi itu dikembangkan untuk membantu para tunarungu dan insan tuli dalam berkomunikasi.

Advertising
Advertising

Dharma Kurnia Septiloka mengatakan, alat yang mereka buat bekerja dengan menangkap gerakan bahasa isyarat kemudian mengubahnya menjadi suara. Ia mengatakan, orang yang melakukan gerak bahasa isyarat mesti memakai sarung tangan yang telah dipasang berbagai sensor, yakni flex, accelerometer, dan gyroscope. Data dari sensor-sensor itu yang diolah oleh alat penerjemah.

"Selain membantu menerjemahkan bahasa tubuh, alat ini juga berguna bagi non-disabilitas dalam memahami bahasa tubuh," katanya. Selain dapat mengubah gerakan menjadi suara, alat ini juga dapat mengubah suara menjadi huruf.

Dharma Kurnia Septiloka menambahkan, alat tersebut pernah diuji coba di Sekolah Luar Biasa Cicendo, Bandung, Jawa Barat, dan memberikan hasil yang bagus. "Banyak penyandang disabilitas dan non-disabilitas yang terbantu karena mereka bisa saling berkomunikasi," katanya.

Artikel lainnya:
Siapa Instruktur Bahasa Isyarat Jokowi di Asian Para Games 2018

Alat penerjemah bahasa isyarat ini dibuat selama sekitar 8 bulan melalui program International Students Joint CAPStone Design Project atau i-CAPS 2018. Terdapat 21 produk yang disertakan dalam kegiatan ini yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dari dalam dan luar Korea Selatan, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, India, Jepang, Cina, Thailand, Hong Kong, dan Amerika Serikat.

E2Festa merupakan ajang pameran hasil capstone design project dari berbagai perguruan tinggi di berbagai negara. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada 2012 dan merupakan kegiatan terbesar untuk bidang rekayasa dan industri di Korea Selatan.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

6 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

7 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

9 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

16 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

19 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

2 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya