Difabel Urus SIM dan KTP Tanda Tangan dan Cap Jempol Jadi Perkara

Selasa, 30 Oktober 2018 16:00 WIB

Mobil pelayanan perpanjangan STNK dan SIM keliling. Foto :Tempo/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Gunungkidul - Teman difabel kerap menghadapi kendala ketika berhadapan dengan urusan administratif. Ketika membuka rekening di bank misalnya, tunanetra kesulitan membubuhkan tanda tangan yang mesti presisi dan sama setiap kali diperlukan. Mereka juga kesulitan memiliki kartu ATM dengan alasan khawatir melakukan kesalahan dan disalahgunakan oleh orang lain.

Baca: Kesulitan Teman Disabilitas Saat Berurusan dengan Bank

Tantangan yang hampir sama juga dialami teman disabilitas ketika mengurus Surat Izin Mengemudi atau SIM dan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Aktivis Bidang Advokasi dari Sasana Inklusi dan Gerakaan Advokasi Difabel atau Sigap, Purwanti mengatakan teman difabel acapkali terganjal saat mengurus KTP dan SIM karena tak bisa membubuhkan tanda tangan maupun cap jempol. Kondisi ini dialami oleh disabilitas daksa yang tidak mempunyai jari tangan atau tunanetra yang hanya bisa melakukan cap jempol.

"Sistem dibuat dengan pemindaian cap jempol. Selain itu tidak bisa," kata Purwanti di acara seminar 'Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Mendorong Perlindungan Hukum dan Kebijakan yang Inklusif' di Temu Inklusi 2018 di Lapangan Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa, 23 Oktober 2018.

Purwanti menceritakan proses advokasi yang dilakukan lembaganya terhadap teman disabilitas yang kesulitan mengurus SIM. Seperti upaya untuk melakukan cap jempol dengan ruas jari yang tersisa, petugas tetap menolak difabel tersebut untuk mengurus SIM. Akhirnya mereka berkompromi dengan menggunakan jari jempol anggota keluarga difabel setelah mendapat jaminan tidak menyalahgunakannya.

Baca juga: 6 Cara Mengajarkan Anak Berinteraksi dengan Disabilitas

Cara lainnya, berkonsultasi dengan pihak kejaksaan dan kepolisian tentang perlu tidaknya pengesahan cap jempol tersebut oleh notaris. "Kedengarannya lucu, tapi difabel sering berhadapan dengan sistem. Dan untuk mengubah sistem itu, sulit," kata Purwanti. Di sisi lain, seorang difabel bisa mengalami lebih dari satu bentuk disabilitas. Semisal, tunawicara sekaligus tuli.

Advertising
Advertising

Farid Nur Syamsi dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan atau PSHK punya cerita lain lagi. Bagi tunadaksa yang tidak memiliki jari, maka foto pada KTP-nya bukan hanya wajah tapi juga foto tangan untuk menunjukkan kondisinya. "Cara ini dilakukan untuk menunjukkan alasan kolom tanda tangan dan cap jari dikosongi," kata Farid.

Hakim Pengadilan Negeri Wonosari, Gunungkidul, Natalin Setyowati mengatakan difabel yang tidak bisa melakukan cap jempol ataupun tanda tangan sebenarnya bisa diganti dengan pemindaian melalui retina mata. Hanya saja, mahalnya biaya untuk melakukan perubahan sistem seringkali menjadi alasan yang menyulitkan difabel. "Jadi, jalan keluarnya lewat kompromi dengan pihak-pihak terkait itu," ucap Natalin.

Artikel lainnya:
Nantinya Teman Difabel Tak Perlu Tanda Tangan untuk Buka Tabungan

Berita terkait

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

1 hari lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

2 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

4 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

5 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

5 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

5 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

7 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

9 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya