Asian Para Games, Psikolog Pastikan Atlet Tidur Pulas

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 12 Oktober 2018 09:40 WIB

Atlet bola voli duduk Indonesia berusaha menahan bola saat bertanding melawan tim bola voli duduk Jepang dalam babak perebutan juara ketiga voli duduk putri Asian Para Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, 11 Oktober 2018. Tim bola voli duduk Indonesia gagal menyumbangkan medali perunggu setelah kalah dari Jepang dengan skor 17-25, 25-19, 17-25, dan 11-25. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan sejumlah atlet di ajang Asian Para Games 2018 tak lepas dari peran para psikolog yang membantu menjaga kondisi mental mereka tetap stabil. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, tugas para psikolog ini menjadi bagian non-teknis untuk atlet disabilitas, selain unsur teknis, seperti latihan dan pengetahuan tentang lawan.

Baca:
Psikolog Sarankan Anak Nonton Asian Para Games 2018, Ada Manfaat

Gagasan menghadirkan tim psikolog bagi atlet disabilitas ini, menurut Imam Nahrawi bermula dari Chef de Mission, Arminsyah. Dia mendukung ide tersebut berangkat dari berbagai temuan yang menunjukkan atlet gagal dalam pertandingan karena urusan non-teknis yang tak terdeteksi sejak awal.

"Tim psikolog itu disiapkan Chef de Mission setiap saat. Seharian penuh, 24 jam kecuali saat tidur," kata Imam Nahrawi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu 10 Oktober 2018. Tugas para psikolog ini, menurut dia, menjaga stabilitas mental para atlet serta memperhatikan aktivitas mereka dari bangun tidur sampai tidur kembali. "Tidur pun didampingi dan pastikan sampai merem betul."

Pelari Indonesia, Kolymau Felipus (266) dan Tine Endi Nurdin (282), saat berlaga dalam final atletik men's 400 meter T20 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018. Adapun medali emas diraih atlet Malaysia, Nasharuddin, dengan catatan waktu 49,32 detik. TEMPO/Subekti

Advertising
Advertising

Imam Nahrawi mengatakan pendekatan kepada atlet penyandang disabilitas memang memerlukan cara khusus. Pendekatan ini, lanjut Imam, meliputi pemberian stimulan dan cara komunikasi yang dapat membuat mereka rileks. Melihat keberhasilan dalam menangani urusan non-teknis pada atlet disabilitas, dia mengatakan terus memperkuat tim psikolog untuk menghadapi acara serupa di masa mendatang.

Artikel lainnya:
Asian Para Games, Ada Perasaan Keliru kepada Atlet Disabilitas

Berita terkait

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

4 hari lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

6 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

8 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

9 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

9 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

9 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

11 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

13 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

16 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

37 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya