Marks & Spencer Bikin Baju Difabel, Ada Bagian yang Dihilangkan

Senin, 1 Oktober 2018 16:22 WIB

Puluhan anak berkebutuhan khusus merayakan hari ulang tahun YPAC ke 64 dengan berkeliling kawasan jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, 7 Februari 2017. YPAC dahulu diperuntukkan korban revolusi perang kemerdekaan Republik Indonesia. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Label busana Marks & Spencer meluncurkan pakaian untuk difabel, terutama anak-anak berkebutuhan khusus. Model pakaian ini dibuat dengan desain berpotongan lebar agar mereka nyaman mengenakannya.

Baca juga:
Pengelola Bandara Soekarno - Hatta Tambah Fasilitas untuk Difabel

“Kami membuat pakaian ini berdasarkan survei permintaan orang tua untuk anak berkebutuhan khusus mereka,” ujar Rebecca Garner, Fashion Designer Marks & Spencer untuk pakaian anak, seperti yang dikutip dari Independent Daily, Jumat 28 September 2018.

Marks & Spencer menggunakan kain berbahan lembut untuk mencegah iritasi pada kulit anak berkebutuhan khusus. Selain itu, label kain yang biasa terpasang pada bagian leher dihilangkan. Menurut Rebecca, label ini paling sering memicu iritasi kulit pada anak berkebutuhan khusus.

Selain menggunakan bahan yang lembut dan anti-iritasi, pakaian anak berkebutuhan khusus ini dilengkapi banyak kantong dan terdiri dari aneka warna. Kantong itu untuk menyimpan makanan dan mainannya.

Advertising
Advertising

Label busana Marks & Spencer membuat busana khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Laman Marks and & Spencer

Konsultan pediatri, dokter John Chang menyambut baik adanya busana untuk anak berkebutuhan khusus, terutama yang masih berusia kurang dari 5 tahun. “Dokter terkadang tak bisa memprediksi seperti apa yang dianggap nyaman oleh bayi dan balita berkebutuhan khusus," kata dia.

Persoalan yang terjadi, menurut dia, bukan pada kondisi fisik mereka, melainkan kenyamanan dari baju yang dipakai. Marks & Spencer melibatkan John Chang sebagai konsultan medis pada pembuatan desain baju. Chang juga memantau konsentrasi bahan kimia yang boleh digunakan pada bahan pakaian.

Marks & Spencer juga menggunakan model anak berkebutuhan khusus seperti Down Syndrome, Celebral Palsy, dan anak dengan bentuk tulang panggul berbeda, agar para orang tua tahu seperti apa wujud pakaian itu ketika dikenakan. Produk ini dibanderol sekitar Rp 300 – 700 ribu.

Artikel lainnya:
Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel
Atlet Asian Para Games 2018, Laura Aurelia: Jangan Remehkan Jatuh

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

17 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

7 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

16 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

17 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

17 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

17 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya