Atlet Ini Pilih Jarak Terjauh Paracycling Asian Para Games 2018

Rabu, 5 September 2018 08:31 WIB

Atlet Paracycling Muhammad Fadli Imamuddin. TEMPO | Dinda Leo (Solo)

TEMPO.CO, Solo - Sadar postur tubuhnya tidak kekar seperti atlet pada umumnya, Muhammad Fadli Imamuddin memilih fokus latihan balap sepeda untuk pertandingan jarak jauh di Asian Para Games 2018. "Saya tidak ambil yang jarak dekat justru karena badan saya kecil. Bagusnya memang buat long distance," kata Fadli kepada Tempo di The Alana Hotel Solo.

Baca juga:
Atlet Paracycling Fadli Imamuddin Bangkit Lagi, Semesta Mendukung

Pertandingan jarak jauh dalam balap sepeda, kata Fadli Imamuddin, meliputi individual time trial atau balapan sendiri untuk mencatatkan waktu terbaik dengan panjang lintasan sekitar 20 kilometer (Individual Time Trial/ITT) dan road race dengan total panjang lintasan sekitar 75 kilometer. "Road race Asian Para Games 2018 kemungkinan di Sirkuit Sentul dengan panjang lintasan sekitar 3,5 sampai 3,9 kilometer (sekitar 20 lap)," kata Fadli.

Fadli adalah satu dari 13 atlet paracycling atau balap sepeda bagi atlet disabilitas, yang mengikuti Pemusatan Latihan Nasional atau Pelatnas di Solo sejak Januari lalu untuk Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 6 - 13 Oktober.

Sebelumnya, Fadli adalah pebalap sepeda motor yang memiliki segudang prestasi di kancah nasional hingga Asia. Kecelakaan dalam ajang balap sepeda motor kelas Supersport 600cc Asia Road Racing Championship (ARRC) seri kedua di Sirkuit Sentul pada 2015 memaksa Fadli gantung helm pada 2016. Peristiwa nahas itu membuat sebagian kaki kirinya diamputasi.

Advertising
Advertising

Meski baru menekuni balap sepeda pada 2017, Fadli telah menorehkan sejumlah prestasi. Di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, Fadli meraih dua medali perak dari nomor ITT dan 4.000 meter serta dua perunggu dari nomor 1.000 meter dan road race. Terakhir, di Asia Cycling Championship Myanmar pada Februari 2018, Fadli menyabet medali emas di kategori ITT 22 kilometer.

Atlet Paracycling Muhammad Fadli Imamuddin. TEMPO | Dinda Leo (Solo)

Fadli mengatakan balap sepeda jarak dekat atau sprinter sangat mengandalkan kekuatan otot untuk mencapai kecepatan tertinggi. "Nomor 1.000 meter saya tidak ambil lagi karena tipikalnya sprinter. Sprinter itu main intensitas. Cuma sebentar saja tapi tenaganya semaksimal mungkin. Itu capek banget, saya enggak punya postur itu," kata Fadli.

Selama mengikuti Pelatnas di Solo, Fadli mendapat banyak pelajaran dan pengalaman berharga. "Tahun lalu, top speed saya 31 kilometer per jam. Sekarang sudah naik jadi 41 kilometer per jam. Ini berkat program-program latihan yang bagus," kata Fadli.

Menurut dia, tim balap sepeda dari Malaysia bisa dibilang sebagai salah satu lawan terberat Indonesia di Asian Para Games 2018. Di ASEAN Para Games 2017, Indonesia hanya kalah dengan Malaysia. "Tapi itu tingkat Asia Tenggara. Kalau Asian Para Games kan se-Asia, lawannya lebih berat lagi seperti dari Iran dan Cina," ucap Fadli.

Tim paracycling Indonesia, dia melanjutkan, baru seumur jagung jika dibandingkan dengan tim dari negara-negara lain yang sudah memiliki jam terbang tinggi di berbagai kompetisi internasional. "Tim paracycling Indonesia baru terbentuk tahun ini, semuanya baru berkembang. Target tim tidak terlalu tinggi, hanya dua perunggu saja karena persaingannya sangat berat. Tapi saya tetap berjuang maksimal untuk mendapatkan yang terbaik," kata Fadli.

Artikel lainnya:
Disabilitas Ganda Parabowling Berlaga di Asian Para Games 2018
Daftar Pertandingan Asian Para Games 2018 Tersebar di 10 Tempat

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

9 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

10 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

11 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

11 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

12 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

13 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

15 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

18 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

39 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

49 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya