Yang Harus Dicermati Maskapai Saat Melayani Penumpang Disabilitas

Selasa, 21 Agustus 2018 08:13 WIB

Ilustrasi disabilitas. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki keterbatasan bukan berarti mempersempit ruang gerak. Para penyandang disabilitas juga bisa melakukan mobilitas menggunakan berbagai sarana transportasi, salah satunya pesawat.

Baca juga:
Menilik Prajurit TNI Disabilitas di Pusat Rehabilitasi Kemenhan
3 Syarat Rumah Ramah Disabilitas, Awas Lantai dan Desain Ruangan

Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan salah satu pemahaman yang keliru tentang penyandang disabilitas di bidang transportasi udara adalah menganggap mereka sakit. Lantaran status 'sakit' ini, maka penumpang disabilitas kerap diminta mengisi dan menandatangani formulir yang melepaskan maskapai tersebut dari tanggung jawab jika terjadi sesuatu.

"Padahal formulir ini sebenarnya hanya berlaku untuk orang sakit," tulis Alvin Li dalam buku berjudul 'Fasilitas dan Prosedur Pelayanan Angkutan Udara Bagi Penumpang Berkebutuhan Khusus' yang terbit pada 2018.

Dia menjelaskan, penyandang disabilitas tidak dapat digolongkan sebagai orang sakit, sehingga perlakuan mengisi formulir sakit tadi tidak dibenarkan oleh peraturan nasional maupun internasional. Beberapa peraturan yang dimaksud oleh Alvin Lie adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Advertising
Advertising

Seorang pegiat difabel dari Yogyakarta, Ida Fitri mengatakan pernah diwajibkan salah satu maskapai penerbangan untuk menandatangani formulir sakit ini. Sebagai Little People, Ida bukan orang sakit dan tidak menggangu jalannya penerbangan. Apalagi dia bisa berjalan sendiri di lorong pesawat.

"Saya mendesak surat pernyataan sakit ini dihapuskan di semua maskapai dan kebijakan ini disosialisasikan ke semua staf di lapangan," ujar Ida kepada Tempo, Sabtu 18 Agustus 2018. Dalam proses sosialisasi itu, Ida menyarankan maskapai penerbangan sampai ground staf mengikutsertakan penyandang disabilitas agar mereka memahami bagaimana cara melayani penumpang disabilitas.

Beberapa tahun lalu seorang penumpang disabilitas ditolak terbang oleh sebuah maskapai penerbangan saat hendak bertolak ke Jenewa. Penumpang tersebut adalah Dwi Ariyani, pengguna kursi roda yang juga aktif dalam advokasi hak penyandang disabilitas.

Dwi ditolak terbang karena tanpa pendamping alias seorang diri. Padahal dia sudah mengikuti prosedur penerbangan dengan benar, bahkan diantar oleh ground staff ke atas pesawat. Namun saat berada di dalam kabin pesawat, kru maskapai penerbangan itu tak membolehkan dia terbang sehingga Dwi diturunkan kembali.

Dwi kemudian membawa kasus ini ke pengadilan. Pada April 2018 di tingkat kasasi, hakim Mahkamah Agung memenangkan Dwi Ariyani dan mengharuskan maskapai penerbangan itu membayar sejumlah kerugian.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

13 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya