Kisah Tim Basket Kursi Roda Indonesia yang Mulai dari Nol

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 15 Agustus 2018 10:10 WIB

Pebasket kursi roda Indonesia Johan Edy (tengah), berusaha menghindari penjagaan pebasket Thailand dalam Indonesia Para Games Invitational Tournament di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018. Kekalahan itu membuat tim Indonesia meraih perak dalam ajang tersebut. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga bola basket kursi roda akan menjadi salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Para Games 2018 pada Oktober 2018. Basket masih terbilang olahraga baru bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Karena itu, pembentukan tim basket kursi roda Indonesia pertama menjadi tantangan sendiri.

Baca juga:
Kursi Roda Rp 100 Juta untuk Pebasket Asian Paragames
3 Kemampuan Pebasket Kursi Roda yang Tak Dimiliki Pebasket Biasa

Indonesia memiliki Donald Putra Santoso, pebasket kursi roda yang pernah membela klub Amerika Serikat Phoenix Suns. Donald pun ditunjuk menjadi kapten tim yang terdiri dari 12 pemain itu. Seleksi tim pertama kali dilakukan pada Desember 2017.

Masih sedikitnya pemimat dan dukungan terhadap olahraga bagi penyandang disabilitas cukup merepotkan proses seleksi. Meski begitu, mulai Januari 2018, sebanyak 12 pemain yang terdiri dari berbagai kota di Indonesia berhasil dikumpulkan. "Sebagian besar latar belakang mereka bukan pemain basket. Sebagian ada yang dari tenis kursi roda, badminton kursi roda, ada juga yang bermain track racing. Tapi intinya sports team," kata Donald.

Tanpa bekal teknik basket apapun, para atlet basket kursi roda memulai semuanya dari nol. Meski begitu, pelatih Tim Nasional Basket Kursi Roda Indonesia, Fajar Briliyanto mengatakan tiap atlet tetap memiliki modal dasar kemampuan mengendalikan kursi roda atau chair skill yang mumpuni.

Fajar Brilianto, pelatih tim bola basket kursi roda di asian para games 2018. istimewa

"Chair skill itu nomor satu. Dari situ kami menyeleksi pemain. Kalau chair skill sudah bagus, baru diajarkan dasar-dasar seperti lay-up dan shooting. Jadi lebih cepat," kata Fajar. Tim Nasional Basket Kursi Roda ini pernah berangkat untuk mengikuti training camp di Thailand yang notabene telah memiliki tim basket kursi roda yang kuat. Fajar mengatakan timnya mendapat banyak pelajaran dari sana.

Mereka juga mendapat bantuan dari Thailand berupa pinjaman kursi roda khusus untuk olahraga basket. Saat ini Fajar mengatakan pengadaan kursi roda bagi Timnas Indonesia masih belum selesai dan harus menggunakan kursi roda pinjaman. "Untuk saya dan teman-teman, targetnya kami bisa membangun base foundation program basket kursi roda setelah Asian Para Games," kata Donald.

Advertising
Advertising

Atlet basket Para Asian Games, Donald Santoso. Instagram

Dengan kesadaran lebih di masyarakat terkait olahraga untuk disabilitas ini, Donald Santoso berharap minat terhadap olahraga ini meningkat. Dari sana, dia meyakini akan lebih banyak pemain potensial yang dapat dimiliki Timnas Indonesia.
Karena itu, Donald mengaku tak mau muluk-muluk bicara target medali di Asian Para Games 2018 nanti. Saat ini target utamanya adalah menambah kepercayaan diri dan menumbuhkan minat di masyarakat.

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

8 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Pelicans dan Miami Heat Melaju, Ini Daftar Lengkap Tim yang Lolos Playoff NBA 2024

12 hari lalu

Pelicans dan Miami Heat Melaju, Ini Daftar Lengkap Tim yang Lolos Playoff NBA 2024

New Orleans Pelicans dan Miami Heat melengkapi posisi delapan pada babak playoff NBA Wilayah Barat dan Wilayah Timur.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer IBL 2024: Rajawali Medan Rekrut Pemain Timnas Denmark Jonas Zohore Bergstedt

19 hari lalu

Bursa Transfer IBL 2024: Rajawali Medan Rekrut Pemain Timnas Denmark Jonas Zohore Bergstedt

Klub IBL 2024, Rajawali Medan, merekrut dua pemain asing sekaligus yakni Jonas Zohore Bergstedt dan Patrick McGlynn.

Baca Selengkapnya