Kenali Gejala Depresi pada Penyandang Disabilitas Baru
Reporter
Cheta Nilawaty P.
Editor
Rini Kustiani
Kamis, 19 Juli 2018 16:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas baru akan mengalami perubahan kondisi yang signifikan. Menurut psikolog klinis dewasa dari universitas Indonesia, Nurindah Fitria, banyak di antara mereka yang berada di tahap penyangkalan dan kemarahan yang cukup lama.
Baca juga:
Cara Keluarga Menghadapi Penyandang Disabilitas Baru
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut larut, akan berbahaya bagi si penyandang disabilitas baru maupun lingkungan sekitarnya. "Penyandang disabilitas baru akan dipenuhi oleh emosi dan pikiran negatif, sehingga mudah marah dan mengamuk," ujar Nurindah Fitria kepada Tempo, Selasa 17 Juli 2018. Pada fase ini, lingkungan di sekitar penyandang disabilitas baru diharapkan dapat memberi toleransi.
Menurut Nurindah, batas toleransi sangat diperlukan apabila kemarahan penyandang disabilitas baru berada di tahap menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. "Ada baiknya membicarakan kemarahan tersebut dengan yang bersangkutan saat mereka dalam kondisi tenang," ujar Nurindah.
Ada beberapa kondisi penyandang disabilitas baru yang patut diwaspadai, terutama keadaan yang mengarah pada depresi. Bila luput dari perhatian, Nurindah mengingatkan, bisa berujung pada bunuh diri.
Artikel lainnya:
Beauty Vlogger Disabilitas Laninka Siamiyono: Makeup Terapiku
Beberapa keadaan yang mesti diwaspadai antara lain, menarik diri dari lingkungan, terus-menerus menyesali diri, merasa tidak berguna atau putus harapan. "Terutama perilaku, pikiran, dan emosi negatif yang mengakibatkan kesedihan berkepanjangan," ujar Nurindah.