Telinga Juga Perlu Istirahat, Bagaimana Caranya?

Kamis, 19 Juli 2018 07:51 WIB

Ilustrasi Telinga (beatcrave.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Telinga memiliki ambang batas bunyi-bunyian yang aman didengar. Bila kekerasan suara yang didengar melebihi batas aman dan terjadi terus-menerus, maka kondisi ini akan merusak organ pendengaran.

Baca juga:
Telinga Sakit Usai Penerbangan, Begini Proses Terjadinya
Cara Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Dilahirkan

"Batas bunyi yang aman didengar adalah sampai 80 desibel dan durasinya tidak lebih dari 8 jam sehari, setelah itu harus ada kompensasi istirahat buat telinga dengan tempo yang sama, yaitu 8 jam," ujar ahli audio-vestibular yang juga dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokkan dari Rumah Sakit Premiere Bintaro, Siti Faisa di Cochlea Training and Experience Center atau CTEC.

Bila bunyi yang didengarkan di atas 80 desibel, harus ada tambahan kompensasi istirahat telinga. Faisa mencontohkan, jika bunyi yang didengarkan 90 desibel, maka waktu istirahat telinganya harus ditambah 4 jam menjadi 12 jam. "Kompensasi ini ada perhitungan logaritmanya. Setiap naik 10 desibel, waktu istirahat telinga juga bertambah setengah dari waktu di rentang desibel sebelumnya," kata Faisa.

Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com

Advertising
Advertising

Kompensasi istirahat telinga bukan berarti tidak boleh mendengar bunyi sama sekali, melainkan hanya mendengar bunyi di bawah 80 desibel. Karena itu, istirahat telinga sebaiknya tidak dilakukan di tempat yang berisik, seperti bengkel, mall dengan musik yang ingar-bingar, jalanan yang macet, dan dekat orang yang berteriak.

Ketentuan untuk mengistirahatkan telinga ini berlaku pada semua kegiatan, termasuk pekerjaan yang beresiko terpapar suara keras, seperti pengeboran, atlet menembak, musikus, dan petugas terminal bandara. Menurut Faisa, orang yang melakukan pekerjaan ini harus dilengkapi alat pelindung dan shelter untuk mengistirahatkan telinga.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya