Cara Keluarga Menghadapi Penyandang Disabilitas Baru

Rabu, 18 Juli 2018 11:27 WIB

Ilustrasi penyandang cacat / kaum difabel. REUTERS/Rafael Marchante

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami kondisi disabilitas dewasa atau disabilitas baru menghadapi perubahan total yang disebut sebagai Peak Experience. Perubahan ini akan berdampak pada perilaku sampai anggota keluarganya.

Baca juga:
4 Jurus Agar Difabel Tak Ditolak Membuka Rekening di Bank
Beauty Vlogger Disabilitas Laninka Siamiyono: Makeup Terapiku

"Keluarga merupakan satu kesatuan sistem. Jika ada seorang anggota keluarga yang mengalami disabilitas, mau tidak mau keluarga berubah juga," ujar psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Nurinndah Fitria kepada Tempo, Selasa 17 Juli 2018.

Nurindah menjelaskan, tidak semua anggota keluarga dapat memberi respons yang tepat terhadap perubahan ini. Apalagi bila yang berubah adalah peran dan fungsi dalam keluarga. "Misalnya, sebelum menjadi penyandang disabilitas yang bersangkutan adalah pencari nafkah, otomatis peran ini digantikan oleh anggota keluarga lainnya," ujar Nurindah.

Perubahan kondisi seseorang menjadi disabilitas dapat membawa ke arah yang berlawanan dari perilaku sebelumnya. "Semua berawal dari reaksi penyandang disabilitas baru dalam menyikapi kondisinya. Jika positif, akan mudah bagi keluarga untuk membantunya," kata Nurindah.

Advertising
Advertising

Namun apabila reaksi penyandang disabilitas baru menjadi negatif, keluarga butuh usaha lebih keras. Berikut ini cara yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga saat menghadapi kondisi penyandang disabilitas baru:

- Menerima keadaan anggota keluarga atau pasangan yang tidak dapat diubah kondisinya
Menerima bukan hanya sebatas ucapan, melainkan seluruh aspek, seperti pikiran, emosi dan perilaku penyandang disabilitas dewasa.

- Menjalani setiap proses sebagai pembelajaran dari kondisi yang muncul
Menerima perubahan kondisi memang tidak mudah. Namun, setiap proses pasti berlanjut dan dilewati tahapnya. "Akan ada fase di mana anggota keluarga atau pasangan merasa marah, menyesal, baru setelah itu tahap penerimaan," ujar Nurindah.

- Tunjukkan keterbukaan atas kondisi penyandang disabilitas
Kondisi ini baru dapat dilakukan bila anggota keluarga lain atau pasangan sudah sampai tahap penerimaan.

- Tidak menunjukkan penyesalan dan membantu penyandang disabilitas baru
Bantuan dan dukungan anggota keluarga atau pasangan harus benar-benar ada saat penyandang disabilitas baru menghadapi masa-masa kritisnya.

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

2 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

6 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

11 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya