Sebab Menulis Kata Tuli Harus Diawali Huruf Kapital

Kamis, 5 Juli 2018 06:23 WIB

Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kalangan umum, penyebutan Tuli terkesan tidak sopan dibandingkan tunarungu. Padahal, di kalangan Tuli, penyebutan tunarungu bermakna negatif dan tidak menggambarkan keadaan mereka seutuhnya. Tunarungu dianggap sebagai keterbatasan fisik, sedangkan Tuli lebih mempresentasikan cara berkomunikasi.

Baca juga:
Alasan Istilah Tuli Lebih Disarankan Ketimbang Tunarungu
Cara Mengajar Bicara pada Anak dengan Gangguan Pendengaran

Selain terminologi Tuli, ada pula cara penulisan kata Tuli yang benar. Kata Tuli yang dianggap benar adalah dengan menggunakan huruf T kapital. Menurut kelompok orang-orang Tuli, ada perbedaan Tuli yang ditulis menggunakan huruf T kecil dengan Tuli yang ditulis menggunakan huruf T Kapital. "Huruf t kecil direpresentasikan sebagai orang yang mengalami keterbatasan pendengaran, sedangkan huruf T kapital adalah cara berkomunikasi," ujar Koordinator Media di Sasana Inklusi dan Advokasi Difabel atau SIGAB, M. Ismail kepada Tempo.

Menurut Ismail yang juga seorang Tuli, orang yang tidak menggunakan bahasa verbal belum tentu orang yang tidak dapat mendengar. Terkadang, ada orang yang dapat mendengar namun tidak dapat menggunakan bahasa verbal. "Karena itu disebut budaya Tuli, karena menggunakan cara berkomunikasi tersendiri, yaitu bahasa isyarat," kata Ismail menjelaskan.

Sejarah pengembalian terminologi Tuli dari Tunarungu sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu, Presiden Soekarno menjawab surat dari masyarakat Tuli dengan menggunakan terminologi Tuli. "Saat itu, masyarakat Tuli memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap diskriminatif karena belum juga mengakui sekaligus menjelaskan secara gamblang seperti apa budaya Tuli," ujar Ismail.

Advertising
Advertising

Ilustrasi penderita tuli. (foto: Gettyimages)

Sebagian besar kelompok masyarakat Tuli menggolongkan diri mereka sebagai minoritas bahasa, bukan sebagai penyandang disabilitas pendengaran. Sebab, ada sebagian dari mereka yang masih berada dalam kondisi mendengar –meski sedikit. Kondisi ini disebut Hard of Hearing atau HOH. Mereka yang masuk kelompok HOH tidak menggunakan bahasa verbal karena berbagai faktor. Salah satunya mereka harus beradaptasi dengan instrumen kata yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

"Mereka tentu akan mengalami kesulitan memahami kata atau bahasa di televisi, buku atau film (yang terlalu banyak menggunakan bahasa verbal)," ujar Ismail. Karena itu, orang-orang dalam kelompok HOH menganggap bahasa isyarat sebagai sebuah takdir. Banyak dari mereka memilih tidak menggunakan bahasa verbal dengan alasan bahasa isyarat lebih mengungkapkan isi pikiran mereka dibandingkan bahasa verbal.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

18 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

12 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

28 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya