Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kak Toto, Sosok di Balik Seniman Penyandang Autisme Indonesia

image-gnews
(kiri ke kanan) Timotius Suwarsito/Kak Toto dan Claire Siregar, pada pembukaan pameran Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
(kiri ke kanan) Timotius Suwarsito/Kak Toto dan Claire Siregar, pada pembukaan pameran Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Timotius Suwarsito atau yang akrab dipanggil Kak Toto merupakan sosok penting yang menemukan bakat para pelukis penyandang autisme Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan Tempo dengan para orang tua seniman autisme di acara Bianglala Seribu Imajinasi, nama Kak Toto muncul beberapa kali sebagai sosok yang mengarahkan bakat lukis teman-teman autisme.

Saat ditemui di acara Bianglala Seribu Imajinasi yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023, Kak Toto menyebut dirinya sebagai talent digger atau pencari bakat bidang lukisan pada anak autisme. "Saya bukan mengajari, jadi saya temukan dari kebiasaan dia, garis artistiknya ada di mana, di gaya apa, lalu dia bisa hebat di lukisan seperti apa. Jadi itu yang saya gali," katanya Kak Toto saat ditemui pada acara pameran murid-muridnya.

Jadi Tutor Lukis Penyandang Autisme Modal Nekat Sejak 2004

Kak Toto mulai memberikan tutor lukis bagi anak autisme sejak 2004. Ia merasa terpanggil karena minimnya pengajar yang menelaah bakat anak autisme dengan background pelukis. "Yang memperhatikan anak-anak ini masih jarang. Kemudian karena background saya seniman, lalu mengajar seni. Berkebutuhan khusus, pengajarnya jarang. Biasa yang mengajar anak berkebutuhan khusus, background-nya bukan seniman, jadi karyanya agak sedikit ada keterbatasan," ujarnya.

Ruben Rayhan Rotty, peraih medali perak Asean Autism Games 2018, bersama lukisannya "Melayangkan Kebahagiaan." Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.

Selain itu, Kak Toto juga mengatakan pentingnya mencari gaya yang paling pas bagi para seniman spesial sehingga mampu menghasilkan karya terbaik dan tetap menjaga mood mereka. "Yang lebih saya utamakan, gaya mana dia yang paling happy ketika mengerjakan, mana yang paling ringan. Jadi effortless tapi bisa menghasilkan karya terbaik."

Tantangan Datang dari Orang Tua untuk Mengajak Anak Autisme Melukis

Timotius Suwarsito membagikan pengalamannya yang lebih sulit meyakinkan orang tua dibandingkan mengajar para teman spesial ini. Menurutnya, perlu kepintaran berbicara untuk bisa meyakinkan para orang tua agar tidak mematikan bakat yang dimiliki anaknya.

"Saya sendiri kalau mengajar ke mereka mudah. Yang sulit justru ketika saya berhadapan dengan orang di sekitarnya atau orang tuanya. Untuk meyakinkan anaknya bagus di karya ini, bagus di gaya ini, itu saya butuh perjuangan dan kepintaran tersendiri untuk bisa berbicara dan menjelaskan dari berbagai pengetahuan dan teori," tuturnya.

Selain itu, Kak Toto secara bangga mengatakan bahwa para seniman autisme memiliki imajinasi dan ciri khas unik. Dirinya juga merasa beruntung dapat belajar dari para murid dengan karakter lukis yang berbeda.

 

GABRIELLA AMANDA

Pilihan Editor:  Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

18 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

21 hari lalu

Lukisan akrilik karya Ni Ketut Ayu Sri Wardani berjudul Holong ni Dainang. (Dok.Galeri Soemardja).
Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.


Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

24 hari lalu

Karya Dzikra Afifah berjudul Fragilization by Landscape(Kathe Kollwitz Appropriation) berukuran 33 x 35 x 27 cm. (Dok.Orbital).
Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.


Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

24 hari lalu

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

24 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

25 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

26 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

33 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

46 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.


Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

49 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

Sejumlah seniman dan budayawan mengajukan Amicus Curiae ke MK. Sebelumnya, ada 300 akademisi, guru besar, dan warga sipil mengajukan hal serupa.