Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bisindo dan Sibi, 2 Bahasa Isyarat yang Digunakan di Indonesia

Reporter

Editor

Nurhadi

Komunitas Kampung Dongeng Sumatera Selatan, mahasiswa, dan masyarakat mengikuti kelas literasi teman dengar di Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
Komunitas Kampung Dongeng Sumatera Selatan, mahasiswa, dan masyarakat mengikuti kelas literasi teman dengar di Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, setidaknya terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan oleh kelompok Tuli untuk berkomunikasi pada sesamanya, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia atau Sibi. Walaupun sama-sama bahasa isyarat, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.

Perbedaan Bisindo dan Sibi

Singkatnya, merujuk pernyataan Adi Kusumo Baroto, Peneliti Bahasa Isyarat di Universitas Indonesia, kepada Tempo, Bisindo merupakan bahasa isyarat yang berkembang secara alamiah pada kelompok masyarakat Tuli di Indonesia, sedangkan Sibi merupakan bahasa isyarat yang distandarisasi oleh pemerintah.

Menurut Adi, setidaknya terdapat seratus jenis bahasa isyarat alami yang berkembang di komunitas Tuli di dunia, termasuk Bisindo. Contoh lain dari bahasa isyarat alamiah adalah American Sign Language atau ASL dan British Sign Language atau BSL.

Sementara itu, Sibi lahir bukan karena perkembangan bahasa alami pada kelompok masyarakat Tuli, tetapi berkat sistem atau tata cara alih bahasa dari bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat buatan.  

Sebagai perbandingan, Adi menjelaskan bahwa sebenarnya Bisindo sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun, sebab minimnya referensi dan catatan mengenai Bisindo, pemerintah akhirnya menciptakan bahasa isyarat sendiri yang distandarisasi, yaitu Sibi.

Secara legal, Adi menambahkan bahwa penggunaan Sibi disahkan pemakaiannya di berbagai sekolah atau lembaga luar biasa sejak 1994. Sayangnya, pembuatan Sibi tidak melibatkan kelompok masyarakat Tuli sehingga bahasa komunitas tunarungu di Indonesia terpecah menjadi pengguna Bisindo dan Sibi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, merujuk unggahan Instagram akun @difabel.id perihal Bisindo dan Sibi, perbedaan lain yang tampak antara keduanya adalah Bisindo cenderung menggunakan dua tangan untuk merepresentasikan satu huruf, sedangkan Sibi cukup menggunakan satu tangan saja.

Penggunaan satu tangan pada Sibi tidak jauh berbeda dengan bahasa isyarat warga Amerika, yaitu ASL. Misalnya, untuk menerjemahkan huruf A, keduanya sama-sama direpresentasikan dengan menggenggam atau mengepalkan tangan layaknya posisi bersiap ketika baris-berbaris.

Sementara itu, dalam Bisindo, untuk merepresentasikan huruf A, penutur perlu membentuk bangun segitiga dengan menautkan ujung jari telunjuk dan jempol tangan kanan dengan ujung jari telunjuk dan jempol tangan kiri.

Sebab perbedaan inilah, biasanya Sibi digunakan sebagai bahasa pengantar resmi di Sekolah Luar Biasa atau SLB, sedangkan Bisindo biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari kelompok Tuli karena dirasa lebih merepresentasikan maksud mereka. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Inilah Syarat Menjadi Juru Bahasa Isyarat

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Profil Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Lulus dan Dapat 3 Penghargaan

18 hari lalu

Panji Surya Sahetapy. (instagram/@suryasahetapy)
Profil Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Lulus dan Dapat 3 Penghargaan

Surya Sahetapy baru saja lulus dari jenjang pendidikan magisternya yang sekaligus mendapatkan 3 penghargaan, berikut profil singkatnya.


5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

25 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

Kondisi gangguan pendengaran sebelah tergolong tuli unilateral


Terapi Wicara, Manfaat dan Tujuannya

28 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Terapi Wicara, Manfaat dan Tujuannya

Terapi wicara membantu anak-anak maupun orang dewasa meningkatkan kualitas berkomunikasi


Jelang Hari Pendengaran Sedunia, Sayangnya Harga Alat Bantu Dengar Masih Mahal

1 Maret 2023

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Jelang Hari Pendengaran Sedunia, Sayangnya Harga Alat Bantu Dengar Masih Mahal

PGPKT menyoroti harga alat bantu dengar bagi penyandang tunarungu di Indonesia yang masih relatif mahal sehingga sulit dijangkau kebanyakan orang.


Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

17 Februari 2023

Direktur Inklusi dan Keberagaman Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Gina Abercrombie-Winstanley. Foto: Facebook Young South East Asia Leaders Initiatives.
Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

Reformasi aksesibilitas di tempat kerja ini menjadi penting lantaran setiap orang berhak terlibat secara penuh dalam sebuah pekerjaan atau organisasi.


Cerita Siswa Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta Menang Kompetisi Komputasi Awan

16 Februari 2023

Para siswa berkebutuhan khusus asa SLB Negeri 2 Bantul Yogyakarta menjadi juara kompetisi Cloud Computing Club Competition (C4) 2023 Regional Daerah Istimewa Yogyakarta. Dok.istimewa
Cerita Siswa Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta Menang Kompetisi Komputasi Awan

Sejumlah siswa berkebutuhan khusus berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang Cloud Computing Club Competition (C4) 2023.


Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

5 Januari 2023

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

Selain sekolah luar biasa (SLB), sekolah inklusif menjadi alternatif pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus untuk menempuh pendidikan.


Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

20 Desember 2022

Pengemudi Gojek mengikuti pelatihan bahasa isyarat di BedeeCafe dan Kedai Mis U, Cinere, Depok, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty
Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

Tuli harus dituliskan dengan menggunakan huruf kapital 'T' lantaran merujuk pada sebuah identitas kelompok.


Asyiknya Bermain Tebak Kata Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

20 Desember 2022

Kelas literasi teman dengar yang berlangsung di kantor Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
Asyiknya Bermain Tebak Kata Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

Pengenalan bahasa isyarat pemula yang cukup mengasyikkan ini dapat dilakukan hanya dalam waktu setengah jam saja.


Ini Berbagai Sebab Komposer Ludwig van Beethoven Menjadi Tuli

17 Desember 2022

Buku-buku yang dijual di Museum Beethoven yang kembali dibuka di masa pandemi, di Wina, Austria, 2 Juli 2020. Xinhua/Guo Chen
Ini Berbagai Sebab Komposer Ludwig van Beethoven Menjadi Tuli

Tak banyak yang tahu komposer ternama Ludwig van Beethoven tuli, bahkan saat menciptakan karya-karya legendarisnya. Apa penyebabnya?