TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi ibu dengan disabilitas netra memiliki tantangan tersendiri saat harus menyusui bayi setelah persalinan. Terlebih jika bayi dari ibu tunanetra tadi mengalami bingung puting.
"Ibu dengan disabilitas netra kesulitan mengarahkan puting susu ke mulut bayi. Ini lumrah terjadi asalkan jangaan sampai bayi tidak mendapatkan air susu ibu atau ASI," kata Nur Kholidah, seorang ibu difabel Netra kepada Tempo, Kamis, 5 Mei 2022. Meski mengalami kesulitan, ibu tunanetra dapat menyiasati kondisi ini dengan memberikan ASI menggunakan sendok.
Dalam proses ini, menurut Nur Kholidah, penggunaan botol susu atau dot tidak dianjurkan karena akan menambah bingung bayi dalam mengidentifikasi puting ibu untuk menyusu. Namun lagi-lagi, bagi ibu tunanetra, tidak mudah pula menyendokkan ASI ke mulut bayi. "Ibu harus memposisikan sendok tepat di mulut bayi dan kondisi ini rentan meleset," kata Nur Kholidah yang mengakui kesulitan menerapkannya.
Lantas bagaimana supaya ibu tunanetra dapat menyusui bayinya dengan tepat? Nur Kholidah melanjutkan, masih ada cara lain, yakni dengan menggunakan pipet. Alat yang biasanya terbuat dari plastik atau kaca kecil berbentuk seperti sedotan dan dilengkapi karet pengisap di ujungnya.
Caranya, ibu dengan difabel netra dapat menampung ASI-nya dulu di gelas atau botol kaca. Kemudian sedikit demi sedikit masukkan pipet untuk mengisap ASI, lalu teteskan pada mulut bayi. Agar tetesan ASI tepat di atas mulut bayi, ibu dapat menidurkan bayi di atas stroller atau kasur. Satu tangan meraba mulut dan rahang bayi, satu tangan lagi memegang pipet.
Setelah menemukan rahang dan mulut bayi, tekan dengan lembut kedua pipi bayi agar mulutnya sedikit terbuka. Setelah itu, teteskan sedikit demi sedikit ASI ke dalam mulut bayi. Meski pada awalnya bayi harus minum ASI menggunakan pipet, proses ini tidak boleh berlangsung terus-menerus.
Setelah agak besar, latih bayi menyusu langsung dari payudara ibu. Caranya, tetap gendong dan dekap bayi di dekat payudara. "Setelah itu, biarkan bayi dengan instingnya membaui ASI dan mencari puting ibunya," kata Nur Kholidah.
Baca juga:
Mitos-mitos Paling Populer Seputar Pemberian ASI pada Bayi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.