TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16 difabel rungu dan tuli di Banda Aceh mengikuti pelatihan barista di Balai Latihan Kerja atau BLK Banda Aceh. Pelatihan ini berlangsung selama 28 hari, mulai 11 Januari sampai 18 Februari 2021.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bersedia membantu kebutuhan peserta pelatihan barista tersebut. "Kami akan membantu setiap kebutuhan peserta pelatihan barista ini, khususnya tunarungu dan kami berharap ada kontribusi juga dari pemerintah Aceh," kata Ida Fauziyah saat membuka pelatihan pada Selasa, 12 Januari 2021.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berfoto bersama difabel Rungu dan Tuli peserta pelatihan barista di Balai Latihan Kerja atau BLK Banda Aceh, Selasa 12 Januari 2021. Foto: Antaranews
Bentuk bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan berupa pelatihan mengidentifikasi karakteristik kopi, meracik kopi, sampai manajemen mengelola kafe. Dengan begitu, menurut Ida, penyandang disabilitas mampu mandiri dan memiliki penghasilan sendiri.
Kepala Dinas Sosial Banda Aceh, M. Hidayat mengatakan pelatihan barista untuk difabel ini berlangsung atas kerja sama Dinas Sosial Kota Banda Aceh dengan Balai Latihan Kerja Banda Aceh. Setelah menyelesaikan pelatihan, pemerintah akan menyediakan tempat usaha mandiri bagi peserta untuk menerapkan ilmunya.
Peserta difabel yang lulus pelatihan barista juga akan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri.
Baca juga:
Garuda Akan Bekali Awak Kabin dengan Bahasa Isyarat untuk Layani Difabel